BANGKALAN, Rabu (31/07/2019) suaraindonesia-news.com – Masi beberapa hari terakhir Bangkalan dihebohkan dengan beredarnya foto resepsi pernikahan yang diduga merupakan Bupati Bangkalan (Ra Latif, red) dan surat pernyataan rela dimadu diduga sudah ditanda tangani oleh sang istri pertamanya, membuat bermunculan tanggapan publik yang pro dan kontra.
Diantaranya yakni masyarakat yang mengatasnamakan kelompoknya GERWAMI (Gerakan Wanita Anti Poligami) Bangkalan layangkan surat Pemberitahuan aksi unjuk rasa dengan nomor surat 001/Gerwami-Bkl/PA/VII/2019 yang yang ditujukan kepada Kapolres Bangkalan Cq Bapak Kasat Intelkam, tembusan DPRD, Bupati Bangkalan, Media Cetak dan Elektronik.
Pada surat aksi juga disebutkan bertujuan untuk menolak poligami dan Perda Poligami dengan memakai alat peraga berupa kertas karton, spanduk dan penutup mulut pada hari Jumat tanggal 2 Agustus 2019 Jam 09:00, di dua lokasi, yakni di Pendopo Kabupaten Bangkalan dan Kantor DPRD Setempat yang dilengkapi dengan tanda tangan ketua atas nama Rimbi Nanda Utami.
Isu Poligami Bupati Bangkalan dan rencana aksi menolak poligami di Bangkalan yang akan segera digelar tersebut mendapat tanggapan dari Abdullah Amas pemerhati sosial budaya di Bangkalan.
Menurutnya, lebih baik Gerwami fokus pada isu-isu yang lebih humanis dari pada demo tolak poligami, semestinya kata dia, kaum wanita tersebut (Gerwami, red) melakukan aksi simpatik lawan game online, juga ngangkat isu menolak game online, waspada game online disekitar karena itu menurutnya juga termasuk mengganggu anak-anak belia.
Selain itu dirinya juga meminta kepada Pemkab Bangkalan agar tidak menggubris aksi Tolak Poligami tersebut.
“Ya, demo lawan game online kan bagus toh, bikin aja aksi simpatik, desaklah itu Dinas Pendidikan atau Dinas Infokom Bangkalan untuk ikut kampanyekan tolak game online,” ujarnya.
Isu Tolak Poligami menurut Abdullah Amas menyangkut gaya hidup pribadi orang, namun begitu Abdullah Amas menegaskan siapa saja berhak menyampaikan pendapatnya dipublik.
“Bagus kan orang dinikahi, daripada di PHP tapi jadi selingkuhan terus,” ujar Abdullah Amas memberi tanggapan.
Senada dengan Amas, Hafid tokoh Masyarakat Kecamatan Blega juga mengapresiasi jika memang isu yang sedang santer perihal Bupati Bangkalan Poligami itu seandainya nanti memang benar.
“Seandainya itu benar, kamipun selaku masyarakat Bangkalan mendukung, apalagi sampai di perdakan, karena dalam hadits juga disebutkan lelaki itu dianjurkan berpoligami mengingat perbandingan antara wanita dan laki-laki jauh lebih banyak wanita bahkan ada ulama yang menyebutkan lima puluh banding satu,” paparnya.
Reporter : Anam
Editor : Amin
Publisher : Mariska