Bupati Abdya Resmikan Kilang Padi Modern Bermutu Beras Premium

oleh -200 views
Bupati Abdya Akmal Ibrahim, SH didampingi Wakil Bupati Muslizar MT disaksikan Ketua DPRK Nurdianto, Dandim 0110 letkol Inf Arip Subagiyo, perwakilan Kapolres AKP Karnofi saat penandatanganan prasasti RMU kilang padi modern.

ABDYA, Kamis (28/2/2021) suaraindonesia-news.com – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim SH, meresmikan Oprasional Pengelolaan Rice Milling Unit (RMU) di Desa Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya.

Pantauan awak media, acara tersebut dihadiri, Bupati Abdya Akmal Ibrahim SH, Wakil Bupati Muslizar MT, Ketua DPRK Nurdianto, Kapolres diwakili AKP Karnofi, Dandim 0110 letkol Inf Arip Subagiyo, Kasi Datun Kajari Abdya Handri, SH, Para Anggota DPRK, Asisten Setdakab, SKPK, Kadis Pertanian dan Perkebunan Nasruddin, Camat, Tokoh Masyarakat, Keujrun Blang dan Tamu Undangan Lainnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Abdya, Nasruddin dalam laporannya menjelaskan, RMU atau kilang padi modern ini di bangun diatas tanah milik pemerintah Kabupaten Abdya dalam komplek Balai Benih Unggul padi Dinas Pertanian dan pangan Abdya di desa Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Abdya.

Lanjutnya, bangunan dan mesin RMU ini dibangun dan diadakan dengan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Kusus (DAK) Kabupaten Abdya tahun 2019 yang dilengkapi dengan mesin penggiling gabah kapasitas 20 ton per sekali naik atau 40 ton perhari, karna sehari dua kali naik. Mesin giling padi kapasitas 1,5 sampai 2 ton per jam yang terinci, mesin pemecah kulit, mesin ayakan, mesin polis, mesin sotiran dan timbangan elektrik.

“Mesin RMU ini merupakan mesin gilingan padi yang dapat memproduksi beras mutu Premium, mungkin satu-satunya yang ada di Kabupaten abdya kilang padi yang bisa menghasilkan beras premium ya RMU ini,” jelas Nasruddin.

Sementara itu, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH dalam sambutanya sekaligus meresmikan kilang pada modern itu mengatakan, hari ini kita mencatat sejarah baru dan kemajuan disektor pertanian paska panen dengan hadirnya pabrik ini.

“Alhamdulillah tidak seperti pabrik sawit, kilang pabrik ini tidak banyak diskusi tentang hal negatif. Tingkat dukungan masyarakat jauh lebih tinggi, sehingga secara politis tidak ada hambatan, bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.

“Terima kasih untuk semua tokoh-tokoh masyarakat, para aktivis, para pengamat dan rekan-rekan dari DPRK yang sudah mendukung memberi suport hadirnya pabrik ini,” sebutnya.

Dikatakan, kenapa banyak sekali pertanyaan kenapa pabrik ini telat sekali beroperasi, kalau pabrik ini punya pribadi begitu selesai langsung dioperasikan tapi pabrik ini punya pemerintah aturan nya banyak sekali, banyak prosedur yang harus diikuti dan tidak bisa dilanggar. Begitu selesai harus dilelang dulu, sebelum dilelang harus dinilai dulu oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) berapa harus di lelang.

“Kita sudah menulis surat, karena Covid-19 mereka beralasan tidak bisa datang, kemudian kita coba lobi lagi baru datang bulan November lalu. Bukan hanya masyarakat, saya juga marah, pabrik sudah selesai kok gak bisa dioperasikan segera, ternyata ada aturan yang harus kita ikuti terlebih dahulu, itulah asalan kenapa pabrik ini telat beroperasi,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, terkait dengan harga padi itu supaya layak, ini adalah salah satu upaya bagaimana produk beras Abdya itu bernilai premium sehingga bisa beli dengan harga yang lebih baik. Maka salah satu caranya adalah buat kilang padi yang bisa memproduksi beras premiun supaya harga gabah naik dan petani tidak menanam padi dengan kualitas yang tidak bagus.

Kami berharap kepada Kepala Dinas dan petani agar membeli bibit yang premiun sesuai dengan pabrik ini supaya harga padi mahal, dan mencari bibit yang berumur panen sembilan puluh hari agar bisa panen setahun tiga kali.

“Ini sudah mulai bisa di operasi, saya berharap,agar segera membeli padi masyarakat tentu harapan kami dengan harga yang bagus masyarakat dapat untung dan kita semua bisa menikmatinya, terimakasih atas kerja sama dan dukungan semua pihak,” pungkasnya.

Reporter : Nazli
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful