SUMENEP, Minggu (24/11) suaraindonesia-news.com – Sejumlah pohon tabebuya yang tumbuh di sepanjang jalan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, tengah bermekaran dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Keindahan bunga berwarna cerah ini menarik perhatian masyarakat, yang bahkan menyamakan pesonanya dengan bunga sakura dari Jepang.
Mekarnya bunga tabebuya menjadi tanda akan datangnya musim penghujan. Pohon ini berasal dari genus “Bignoniaceae” dan biasanya tumbuh di daerah tropis serta subtropis. Nama “Tabebuya” sendiri merupakan singkatan dari “tacyba bebuya” dalam bahasa Brazil, yang berarti “semut kayu.” Habitat aslinya di daerah beriklim kering membuat tabebuya tahan terhadap kekeringan, sehingga cocok ditanam di negara tropis seperti Indonesia.
Kepala Bidang Tata Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Mohammad Hasinuddin Firdaus, menyebut mekarnya bunga tabebuya di kota ini memberikan nuansa keindahan yang baru.
“Alhamdulillah, bunga Tabebuya ini memberikan estetika yang indah dan diterima dengan baik oleh masyarakat,” katanya.
Program penanaman pohon tabebuya ini merupakan bagian dari proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dimulai sejak 2019, terinspirasi oleh kota Surabaya yang memiliki iklim serupa. Perawatan pohon dilakukan secara teratur, termasuk penyiraman dan pemupukan, agar pohon tetap sehat dan tumbuh subur.
Hasinuddin juga mengimbau warga untuk turut menjaga keberlanjutan pohon-pohon tersebut agar tetap memberikan keindahan bagi kota Sumenep.
Salah seorang warga, Dini, menyambut mekarnya bunga tabebuya dengan antusias.
“Pemandangan bunga Tabebuya ini benar-benar membuat jalanan terasa lebih indah dan romantis. Rasanya seperti melihat sakura di Jepang,” ujarnya.
Warga lainnya, Rudi, juga menilai kehadiran bunga ini memberi suasana baru yang asri dan menyegarkan di Kota Sumenep.
“Setiap kali melewati jalan ini, saya merasa lebih segar. Ini benar-benar mempercantik kota kami,” tuturnya.
Kehadiran bunga tabebuya di sepanjang jalan utama Kota Sumenep tak hanya mempercantik tampilan kota, tetapi juga menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal dan wisatawan yang ingin menikmati keindahannya.













