Bung Sila Gandeng Yayasan King Medika Lakukan Hal Unik di Sekolah Beratap Gewang di Kupang Barat

oleh -432 views
Bung Sila Gandeng Yayasan King Medika saat merayakan Upacara HAUL Hardiknas RI tahun 2018 di Sekolah Beratap Gewang Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang

KUPANG-NTT, Rabu (02/05/2018) suaraindonesia-news.com – Liberius Langsinus atau Bung Sila punya cara unik untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional. Menggandeng Yayasan King Medika dan beberapa relawan Bara JP.

Pria yang telah mengelilingi Indonesia dengan menggunakan sepeda motor ini mengunjungi SDN Onitua, Desa Tesabela, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Rabu (02/05/18).

Kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian Bung Sila dan teman-teman bagi Sekolah Negeri yang sebagian bangunannya hanya beratapkan daun gewang dan berdinding bebak.

Di sana, bung Sila dan teman-teman memberikan bantuan buku bagi perpustakaan sekolah tersebut. Selain itu, dilaksanakan pula pemeriksaan kesehatan gratis bagi para guru oleh tenaga kesehatan klinik King Care, klinik yang bernaung di bawah Yayasan King Medika.

Lebih jauh, pada kesempatan tersebut, para siswa juga diberikan bimbingan belajar oleh para guru Branded (Bimbel langsung di rumah) yang juga bernaung di bawah Yayasan King Medika. Dalam bimbingan belajar khusus tersebut, para siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, dimana mereka belajar bersama diselingi dengan game-game yang menarik.

Bung Sila pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap mereka yang mengalami ketidakadilan sosial.

“Banyak orang umumnya merayakan hari pendidikan nasional dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ceremonial. Kita tidak. Kita sebagai generasi muda yang memiliki kepedulian, kita langsung turun ke tengah-tengah mereka yang membutuhkan bantuan dan kita langsung action di sana,” ungkapnya.

Terkait kegiatan tersebut, dr. Elkridus Gonang dan perawat Petrus Laba pendiri Yayasan King Medika mengungkapkan bahwa pihaknya bergembira sebab dapat membantu sesama, khususnya siswa dan guru di SDN Onitua.

Keduanya mengajak generasi muda NTT untuk memiliki kepedulian terhadap berbagai ketidakadilan sosial yang terjadi di masyarakat.

“Kami hanya dapat memberi hal-hal seperti ini. Kami memberi dari kekurangan yang kami miliki. Semoga ke depan bisa lebih banyak orang yang dapat tergerak hatinya untuk ikut terlibat membantu sesama,” ungkap dr. Elkridus.

Sementara itu, Yavid Soruh, kepala SDN Onitua mengungkapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh Bung Sila bersama rekan-rekannya. Bersama para guru, ia menerima kehadiran Bung Sila dan teman-teman dengan tangan terbuka.

Ayub Labagai, S.Pd salah satu pendiri SDN Onitua berceritera bahwa sekolah tersebut didirikan atas dasar keprihatinan masyarakat setempat terhadap para siswa yang harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk bersekolah. Jarak yang jauh tersebut membuat sebagian siswa memilih untuk tidak bersekolah.

Setelah melalui perjuangan yang berat, pihaknya akhirnya dapat mendirikan SDN Onitua. Pada awalnya, sekolah tersebut merupakan kelas jauh dari SDI Tuadale. Sementara bangunan sekolah yang beratap daun gewang dan berdinding bebak tersebut merupakan hasil kerja masyarakat setempat. Bangunan tersebut masih digunakan hingga saat ini.

Selain sebagai ruang kelas, bangunan ini juga dimanfaatkan sebagai perpustakaan sekolah, ruang guru dan juga ruang kepala sekolah.
Menurut Ayub, hingga saat ini, pihaknya masih sangat mengharapkan bantuan ruangan kelas baru dari pemerintah, agar para siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman serta jauh dari ancaman hal-hal yang tidak diinginkan.

Reporter : Yoko
Editor : Agira
Publisher : Imam

Tinggalkan Balasan