PAMEKASAN, Rabu (29/07/2020) suaraindonesia- news.com – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam secara resmi membuka pelatihan bagi calon wirausaha baru di Mandhepah Agung Ronggosukowati, Rabu (29/07).
Selain dihadiri Bupati Pamekasan, acara dengan menerapkan protokol kesehatan juga dihadiri Ir. Nurul Widiastuti asisten perekonomian dan pembangunan sekretaris daerah dan Agus Mulyadi Kepala DPMPTSP. Terlihat juga perwakilan pimpinan perbankan di Kabupaten Pamekasan.
Program Pembinaan dan Penumbuhan 10.000 Wira Usaha Baru dan Calon Wira Usaha Baru atau yang disebut dengan “Sapu Tangan Biru” ini merupakan salah satu program kerja Bupati Pamekasan yang dilakukan secara bertahap.
Dalam pelatihan kali ini, Pemkab Pamekasan melatih calon wirausaha usaha baru sebanyak 1.554 orang dengan rincian pelatihan klasikal 84 paket yang terdiri dari 20 jenis pelatihan dengan jumlah 1.344 orang. Pemagangan terdiri dari 2 kegiatan yaitu marketing online dan tenun ikat masing-masing 5 orang di Surabaya dan Kediri. Untuk workshop atau pembinaan bagi wirausaha baru sebanyak 200 orang.
Untuk memudahkan kegiatan tersebut dibentuk tim fasilitator yang bertugas mendampingi di setiap kegiatan yang dimulai Juli hingga November 2020. Selain bimbingan pelatihan, pemerintah melakukan pembinaan untuk memiliki ijin usaha sekaligus modal usaha dari CSR Perbankkan serta dari Dinas Koperasi dan UKM.
Bupati Pamekasan mengatakan, dalam pelatihan itu terdapat beberapa cara yang dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dalam mencetak calon wirausaha baru diantaranya pertama meliput pelatihan sumberdaya, kedua bantuan peralatan, ketiga memperkecil bunga pinjaman dari 6 persen menjadi 1 persen sedangkan 5 persennya akan ditanggung pemkab, keempat mempersiapkan pasar dan kelima menjaga atmosfer cara berpikirnya untuk tetap jadi pengusaha.
“Artinya kalau tahun ini sebanyak 1.554 maka tahun berikut harus lebih banyak lagi yang dilatih. Karena target kita 10 ribu,” katanya.
Lebih lanjut, Baddrut berharap kegiatan ini dapat memfasilitasi dan meningkatkan potensi usaha masyarakat Kabupaten Pamekasan sehingga kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi secara mandiri.
“Kita akan terus latih, nantinya masyarakat bisa menggunakan produk dari Pamekasan sendiri tanpa harus impor dari daerah lain.” tutupnya.(Adv).
Reporter : My
Editor : Amin
Publisher : Ela