KOTA BOGOR, Rabu (15/10) suaraindonesia-news.com – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ) menandatangani kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asuransi Indonesia atau BRI Insurance di Klub Bogor Raya.
Kerja sama tersebut meliputi pemasaran produk dan penyediaan asuransi mikro bagi pedagang pasar, khususnya perlindungan terhadap kerusakan tempat usaha.
Penandatanganan nota kesepahaman ini disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, serta lima perwakilan paguyuban pasar di Kota Bogor.
“Saya hadir menyaksikan perjanjian kerja sama antara PPJ Kota Bogor dan BRI Insurance untuk pendaftaran polis asuransi bagi pedagang di Kota Bogor,” ujar Jenal Mutaqin.
Ia menjelaskan, kehadiran para ketua paguyuban diharapkan dapat membantu sosialisasi manfaat program ini kepada pedagang. Dengan premi Rp40 ribu per tahun, pedagang dapat memperoleh manfaat asuransi hingga Rp5 juta apabila terjadi bencana atau kerusakan kios.
Selain itu, Jenal menuturkan bahwa BRI juga berperan dalam mendukung pembiayaan pedagang melalui program cicilan atau pinjaman ringan, guna membantu mereka memiliki kios dengan bunga rendah.
“Tantangan bagi direksi pasar adalah membuat terobosan yang bisa menarik masyarakat berkunjung dan berbelanja, terutama di pasar baru seperti Pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari yang masih membutuhkan perhatian agar lebih representatif. Pedagangnya betah, pembelinya nyaman,” katanya.
Sementara itu, Branch Manager BRI Insurance Jakarta 2, David Uluan Pospos, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan BRI dalam memberikan perlindungan dan rasa aman bagi pedagang serta pelaku UMKM.
“Kami memberikan perlindungan terhadap kerusakan tempat usaha dengan premi Rp40 ribu per tahun. Setiap polis mendapat santunan sebesar Rp5 juta apabila terjadi risiko,” jelas David.
Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya, Jenal Abidin, menambahkan bahwa saat ini terdapat 14 pasar yang tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor. Menurutnya, pasar merupakan fasilitas publik dengan tingkat risiko tinggi terhadap musibah seperti kebakaran dan banjir.
“Risiko seperti kebakaran di musim kemarau atau banjir di musim hujan perlu menjadi perhatian. Karena itu, kami menggandeng lembaga keuangan untuk memberikan solusi perlindungan bagi pedagang,” ujar Jenal Abidin.
Ia menambahkan, metode asuransi menjadi solusi yang mudah diakses oleh pedagang, terutama dalam proses pembiayaan pembelian kios atau los.
“Kami memiliki sekitar 8.000 pedagang. Untuk menjaga keberlangsungan mereka, kami harus menyiapkan langkah perlindungan, salah satunya dengan mengasuransikan bangunan kios,” tutupnya.
