BANGKALAN, Sabtu (07/11/2020) suaraindonesia-news.com – Program Indonesia Pintar (PIP) yang diberikan dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (PIP), merupakan salah satu program pemerintah yang diperuntukan pada siswa dengan tujuan agar meringankan beban biaya siswa sehingga mampu mempercepat dalam meningkatkan dan menaikkan mutu pendidikan.
Seperti halnya pencairan PIP SD di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada tahun 2020 sebanyak 22.846 (Dua puluh dua ribu delapan ratus empat puluh enam) siswa penerima yang disalurkan melalui Bank BRI, namun dari jumlah tersebut walau dananya sudah ditransfer oleh pemerintah pusat namun hingga kini belum semuanya bisa langsung dicairkan, pasalnya, dalam proses pencairan harus menunggu antrian setelah pihak penerima (siswa dan sekolah, red) telah melengkapi berkas pengajuan pencairannya pada BRI unit setempat.
Relationship Manager (R.M) Dana BRI Cabang Bangkalan Mutiara mengatakan dari beberapa program pemerintah pusat yang disalurkan melalui BRI pada banyaknya jumlah penerima untuk bersabar menunggu giliran pencairan.
Sebab menurut Tiara sapaan akrab Mutiara yang menjabat R.M, Dana di BRI Cabang Bangkalan selaku bagian yang menangani hubungan dengan instansi terkait, dirinya mengaku hingga kini masih belum tahu dari total penerima PIP, PKH, BPNT, BLT BPUM se kabupaten baik yang sudah mencairkan maupun yang belum, karena untuk mengetahui data tersebut dirinya mengaku masih harus melihat data terlebih dahulu atau menanyakannya pada unit BRI setempat selaku pelaksana penyaluran.
“Saya kan harus narik data dulu ya, nanti kalau sudah ketarik datanya saya infokan ya, kalau dananya sudah masuk dari kementerian bisa langsung dicairkan,” ujar Tiara.
Terpisah Disdik Bangkalan melalui Gunawan Kasi Pembinaan Karakter yang menangani PIP Bidang SD mengaku hingga saat ini pihaknya juga belum mengetahui progres serapan PIP SDN, karena menurutnya walau sudah melayangkan surat pada pihak BRI belum mendapatkan balasan, sehingga belum bisa memastikan jumlah penerima PIP yang sudah melakukan penyerapan.
“Kabupaten Bangkalan tahun 2020 untuk SD penerimanya tahap 1 sebanyak 7.138 dan ditahap 3 sebanyak 15.703 siswa PIP, sedangkan untuk tahap 2 Bangkalan tidak ada penerima,” jelas Gunawan.
Mengenai data penerima PIP ditahap 3, menurut Gunawan sudah disampaikan pada sekolah terkait melalui koorwil agar bisa segera ditindaklnjuti proses pencairannya.
“Iya memang sudah saya sampaikan yang sudah di SK kan itu yang tahun 2020 sampai tahap 3 yang tahap 4 itu kan pemangku kepentingan, kalau pemangku kepentingan kan diluar kita, untuk yang dari kementerian sendiri ke Dinas Pendidikan dan itu sampai tahap 3 sudah saya sampaikan ke koorwil untuk diteruskan kesekolah ada kok suratnya semua disaya,” kata Gunawan.
Namun mengenai data penerima PIP SD yang sudah dicairkan, Gunawan mengaku belum menerima laporan dari pihak sekolah sehingga dirinya menyatakan belum mengetahui pasti.
“Saya tidak tahu kalau yang sudah cair berapa yang belum berapa, berarti saya kan harus meminta kesekolah dulu, saya yang tahun 2019 itu sudah minta penyerapan pelaporan itu cuman sampai sekarang belum ada yang setor, seharusnya ya sudah cuman kan banyak kendala di BRI,” terangnya.
Perihal kendala dalam proses pencairan yang dihadapi Gunawan mengaku komunikasi dengan pihak BRI kurang maksimal terutama saat pengajuan berkas pencairan tidak langsung dikoreksi, dan hal tersebut menurutnya yang menjadi salah satu hambatan yang dialami.
“Kalau yang dari BRI itu saya yang dapat dari sekolah itu ketika berkas dimasukkan itu tidak langsung dikoreksi jadi kekurangannya apa biasanya berkas itu ada yang kurang itu tidak disampaikan kesekolah sedangkan untuk pencairan itu terlepas dari kita jadi dari BRI langsung kesekolah,” kata dia.
Reporter : Anam
Editor : Amin
Publisher : Ela