BANGKALAN, Jumat (13/09/2019) suaraindonesia-news.com – Janji pihak BRI dalam memberikan data Bantuan Sosial (Bansos) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang belum diberikan semakin menguatkan kecurigaan BPI KPNPA RI Bangkalan Madura Jawa Timur serta masyarakat Gili Anyar terkait adanya indikasi dugaan permainan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebelumnya, Rabu (04/9) minggu lalu saat demo perihal bantuan Bansos PKH yang digelar oleh BPI beserta maayarakat Kabupaten sentempat, Pimpinan Cabang BRI Bangkalan Sudono berjanji akan memberikan data itu kepada BPI untuk dibuka pada publik, namun hingga kini pihak BRI belum juga memberikan pada pihak demonstran untuk dipublis.
Sewaktu orasi pada demo yang kedua pihak BPI juga mempertanyakan perihal penurunan angka penerima Bansos yang sangat drastis dari penerima PKH yang semula pada bulan Mei 2019 sebanyak 71.058 KPM menjadi 61.353 orang miskin.
“Ini masih belum data yang gagal Buka Rekening Kolektif (Burekol) dalam program Bantuan Pangan Non Tunai,” kata Yodika korlap aksi, rabu (11/04).
Menurut Yodika, dengan adanya keterbukaan data gagal Burekol maka akan diketahui secara detail adanya indikasi dugaan permainan dalam program bansos tersebut.
“Kami meminta BRI menunjukkan data by name by addres, dan juga MoU dari Kemensos biar kita semua disini tahu,” pinta Yodika.
Saat menemui para demonstran pada waktu itu (04/09) Rulita yang menjabat sebagai manager pemasaran, dihadapan demonstran menyampaikan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan data yang diminta tersebut, sebab kata dia data itu merupakan kewenangan Kemensos.
“Pimpinan Cabang saat ini sedang ada diluar kota. Jadi terkait tuntutan dari teman-teman saya mohon maaf tidak bisa memberikan silahkan langsung ke Kemensos, untuk berkas MoU nya kami juga tidak bisa memberikan karena itu ranahnya kantor BRI pusat,” katanya.
Menanggapi hal tersebut Rachmad suami dari Supatmi warga Gili Anyar menyayangkan pihak BRI yang tidak menepati janji untuk memberikan data Burekol dan kecewa karena hingga saat ini masyarakat Bangkalan khususnya masih dalam kategori miskin belum tahu kejelasana kejanggalan penyaluran program Bansos dari Kemensos yang di salurkan melalui BRI Cabang Bangkalan tersebut.
“Kami hingga turut serta dua kali aksi unjuk rasa itu mas, namun harapan kami untuk tahu secara jelas penyaluran program Bantuan Sosial kemiskinan (Program Keluarga Harapan / PKH, Red) hingga kini belum, padahal sewaktu demo awal sudah dijanjikan akan diberikan,” tuturnya.
Reporter: Anam
Editor : Amin
Publisher : Marisa
