SUMENEP, Jumat (30/05) suaraindonesia-news.com – Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar menerima penghargaan sebagai Ikon Perbankan Rakyat Berbasis Syariah Digital dalam ajang SMSI Award 2025 yang digelar di Pendopo Agung Keraton Sumenep, bertepatan dengan pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) se-Madura.
Penghargaan ini diberikan atas inovasi dan dedikasi BPRS dalam memperluas layanan keuangan berbasis syariah melalui digitalisasi, serta komitmennya terhadap inklusi keuangan masyarakat di wilayah Sumenep dan sekitarnya.
Direktur BPRS Bhakti Sumekar, H. Hairil Fajar, menyatakan apresiasi atas penghargaan tersebut dan menyebutnya sebagai hasil kerja kolektif antara lembaga dan masyarakat.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk institusi kami, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Sumenep yang menjadi bagian dari pertumbuhan BPRS. Ini menjadi semangat baru untuk terus berpihak pada ekonomi kerakyatan,” kata Hairil Fajar.
Sejak didirikan pada 16 September 2002, BPRS Bhakti Sumekar merupakan lembaga keuangan milik Pemerintah Kabupaten Sumenep yang berfokus pada pelayanan perbankan berbasis syariah. Beberapa inovasi digital yang telah diluncurkan antara lain layanan Mobile Banking, program Kartu Ngaji, serta layanan Pick Up Tabungan, yang memudahkan akses keuangan bagi masyarakat pedesaan.
Bank ini juga aktif dalam edukasi keuangan melalui program Simpanan Pelajar (SIMPEL) serta mendukung pelaku usaha mikro dan kecil lewat program pembiayaan Berani Mitra.
Dalam laporan tahun 2024, BPRS turut menyumbang lebih dari Rp1 miliar kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep, serta meraih penghargaan nasional sebagai Bank Implementasi KEJAR Terbaik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ketua SMSI Sumenep, Wahyudi, menyatakan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap lembaga keuangan lokal yang berhasil membangun sinergi antara sektor ekonomi dan media.
“BPRS Bhakti Sumekar telah berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kami memberikan apresiasi atas konsistensinya berinovasi dalam pelayanan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua SMSI Jawa Timur, Sokip, MH, menilai pencapaian BPRS layak menjadi contoh nasional dalam menggabungkan transformasi digital dengan prinsip-prinsip syariah dan keberpihakan pada masyarakat.
“Transformasi digital yang dijalankan BPRS tidak menghilangkan semangat kerakyatan. Justru menjadi bukti bahwa nilai-nilai lokal bisa berjalan selaras dengan kemajuan teknologi,” ungkapnya.
Acara pelantikan pengurus SMSI se-Madura ini juga menjadi momen penguatan kolaborasi antara media dan berbagai pemangku kepentingan di sektor ekonomi lokal.
