Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
EkonomiTeknologi

BPMA Sebut Produksi Gas Blok A Meningkat Lampaui Target, Warga Lingkar Tambang Hanya Dapat Pepesan Kosong

Avatar of admin
×

BPMA Sebut Produksi Gas Blok A Meningkat Lampaui Target, Warga Lingkar Tambang Hanya Dapat Pepesan Kosong

Sebarkan artikel ini
IMG 20221213 144318
Foto: Muhammad Nuragi, aktivis lingkungan atau warga lingkar tambang di Kecamatan Indra Makmur.

ACEH TIMUR, Selasa (13/12/2022) suaraindonesia-news.com – Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA) apresiasi atas peningkatan fracturing pada ekplorasi gas di Blok A melampaui target pada lifting kuartal III tahun 2022.

Sementara masyarakat Aceh Timur menanggapi secara dingin dan sinis atas capaian kinerja PT Medco E&P Malaka selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Blok A.

Divisi Operasi dan Produksi BPMA Hemi, dalam siaran pers nya Sabtu (10/12/2022) menyebutkan keberhasilan program acid fracturing pada sumur gas wilayah kerja blok “A” serta kegiatan pigging pipa gas 42 inch sepanjang 36 km dari point “A” ke point “B” juga berkontribusi dalam capaian kinerja hulu migas Aceh.

Menurut Helmi periode januari hingga september tahun 2022, realisasi produksi minyak dan kondesat KKKS wilayah kerja Aceh tercatat 2,292 BOPD, produksi 112 persen lebih tinggi dari target tahun 2022 yaitu 2,050 BOPD

Produksi gas ikut mengalami peningkatan dengan capaian sebesar 105, 01 juta standar kubit perhari(MMSCFD) atau 109 persen dari target WP&B hanya sebesar 96 persen

Baca Juga :  PD Pujakesuma Deli Serdang dan Bank Mandiri Bagikan 500 Paket Sembako di Lubuk Pakam

Muhammad Nuraqi, salah seorang aktivis dan warga lingkar tambang Menanggapi secara sinis dan dingin terhadap peningkatan produksi gas di wilayah kerja blok “A”, yang di sampaikan BPMA.

“Dimanapun kegiatan ekploitasi, tentunya akan ada target produksi, produksi puncak, terakhir kilang akan ditutup seiring menurunnya produksi,” ujar Nuraqi, Selasa (13/12).

Nuraqi menilai, adanya peningkatan produksi gas sesuatu hal yg normatif. Namun hal itu belum menjawab harapan rakyat Aceh Timur.

“Baru bisa di katakan luar biasa, jika meningkatnya produksi, ikut meningkatkan penerimaan Aceh Timur serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat, begitu juga dengan anggaran PPM dan CSR,” kata Nuraqi.

Sejak beroperasi, pihak perusahaan lebih banyak pencitraan dengan program program charitas, di bandingkan program produktif, sementara kondisi masyarakat di lingkar tambang kenyataan nya hanya mendapatkan pepesan kosong.

“Selama ini yang di gembar gemborkan hanya berupa bantuan charitas, sebagai program pecitraan, tapi realita nya hanya pepesan kosong,” cetus nuraqi dengan nada sinis.

Lanjutnya trend produksi meningkat, sedangkan penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk daerah turun, bahkan penerimaan DBH di bawah Aceh Tamiang.

“Saat ini PT Medco sedang ekspansi ekplorasi gas, guna meningkatkan produksi,namun sebaliknya daerah dan warga sekitar menanggung resiko biaya lingkungan dan sosial akibat kegiatan migas,” kata Nuraqi.

Nuraqi mencontohkan Kabupaten Meranti provinsi Riau, misalkan penghasilan minyaknya semakin bertambah, seiring bertambahnya sumur yg dieksploitasi,bahkan produksi saat ini telah mencapai 8000 barel per hari dari target 4000 barel perhari.

“Itu artinya produksinya naik, liftingnya juga naik, namun angka kemiskinannya masih berada pada angka 25,68% dengan jumlah pengangguran sebesar 41.000,” pungkas Nuraqi.

Reporter : Masri
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam