Reporter: Inro
Jambi, Rabu (1/2/2017) suaraindonesia-news.com – Penyakit diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner yang sering menjadi momok bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini dengan di luncurkannya Fitur Mobile secara resmi oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jambi, Dyah Miranti dan jumpa pers dengan para media cetak dan elektronik Rabu (01/02) Aula BPJS Kesehatan Cabang Jambi.
Turut mendampingi, alfiansyah tando Plt Kasi P2PTM Provinsi Jambi, perwakilan PTPN6 Jambi.
Dikatakan Dyah, Bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Jambi telah meluncurkan layanan mobile Screening dan akan segera disosialisasikan pada masyarakat umum.
“Dengan adanya Launching mobile screening bulan ini, upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap resiko penyakit-penyakit seperti ; Diabetes mellitus, ginjal kronik, hipertensi dan jantung koroner dapat diketahui,”jelasnya.
Untuk saat ini di 2017 seluruh Indonesia peserta JKN ada sebanyak 172.620.269 orang, dalam mengetahui resiko penyakit kronis tersebut dilakukan upaya promotif dan preventif.
BPJS Kesehatan Cabang Jambi akan segera mensosialisasikan Skirining Riwayat Kesehatan merupakan penambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile.
“Sebelumnya peserta JKN-KIS hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual di Kantor Cabang BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan mitra BPJS kesehatan, maka sekarang mereka bisa melihat potensi risiko kesehatannya cukup dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS kesehatan mobile yang bisa diakses handphone,” terangnya.
Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS kesehatan Mobile di Google Play Store, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan, setelah terdaftar dan mengklik tombol log ini, peserta dapat memilih menu skrining riwayat kesehatan, untuk kemudian mengisi 47 pertanyaan yang terdiri dari kebiasaan, aktivitas sehari-hari, penyakit yang diidap, riwayat penyakit dalam keluarga serta pola makan, jika semua pertanyaan ini lanjut Duah dapat dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining saat itu juga.
Tahun 2016 lalu, BPJS kesehatan telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Indoneisa, haislnya untuk kategori Diabetes mellitus mencapai 702.944 beresiko rendah, 36.225 beresiko sedang dan 651 beresiko tinggi. Untuk kategori Hipertensi, 632,760 beersiko rendah, 104.967 berisiko sedang dan 2.093 berisiko tinggi, sedangkan kategori ginjal kronik, sebanyak 715.862 didiagnosa berisiko rendah, 23.307 berisiko sedang , 831 peserta berisiko tinggi, serta kategori jantung Koroner bersiiko rendah sebanyak 680.172, 57.692 berisiko sedang dan 1.956 peserta berisiko tinggi.













