Reporter: Umam
Sumenep, suaraindonesia-news.com – Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (Bom ikan) masih marak digunakan oleh nelayan Desa Paleat, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Abd Khalik warga Desa Kangayan Kecamatan Kangayan mengungkapkan bahwa dengan penggunaan bahan peledak tersebut di sekitar kepulauan Sapeken.
“Banyak yang menjadi korban bahan peledak itu mas,” tuturmya singkat, Sabtu (14/05/2016).
Menurunya, sangat disayangkan ketika sejumlah melayan menggunakan bahan peledak, karena hal itu dapat merugikan. Terutama nyawa dan kekayaan laut.
Dan menurutnya, ada keanehan di kepulauan Sapeken, karena tidak ada petugas keamanan yang memantau aktifitas nelayan yang menggunakan bahan peledak. Bahkan ketika kejadian tersebut.
“Kerap kali kami saksikan langsung dan bahkan sudah menjadi rutinitas tiap musim ikan bertelur tapi tidak pernah ada petugas yang datang,” terang Khalik
Ia juga menambahkan, saudaranya sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak keamanan Sapeken akan tetapi hasilnya nihil.
Pihaknya merasa cukup prihatin ketika bon ikan tersebut tetao dibiarkan, karwna akan membunuh ikan baik besar maupun bibit-bibitnya. Bahkan juga akanmerusak ekosistem yamg ada di laut kabupaten Sumenep.
“Jika ekosistem di Laut sudah dirusak sebagai tempat hidup ikan, anak cucu kita mau makan apa nanti?,” ungkapnya.
Pihaknya berharap pihak-pihak terkait bisa bertindak melakukan pencegahan terhadap penggunaan alat peledak oleh sejumlah nelayan, mungkin salah satunya dengan meningkatkan keamanan setempat.

