Surabaya, Suara Indonesia-News.Com – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur berhasil mengungkap peredaran narkoba jaringan antar 3 lembaga permasyarakatan (Lapas).
Dari penangkapan setidaknya ada sembilan orang diamankan serta barang bukti terdiri dari barang bukti sabu seberat 2,74 kg, ganja kering 22,5 kg dan extacy 3.400 butir.
“Narkoba yang kita amankan ini kalau ditotal dirupiahkan nilainya Rp 6 miliar,” kata Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Sukirman, Senin (2/11).
Sedangkan untuk kesembilan orang itu tersangka narkoba itu terdiri dari Rudianto, Moh Seli, Razali, Nurul Santoso, Nova Anca Yudi Burnia dan Nico Dimas Irawan, Ika Rahmawati dan Edi Suwono alias Yanto.
“Untuk kesembilan tersangka ini perannya hanya sebagai kurir, yang menjalankan oleh tiga penghuni lapas yang ada di Madiun, Pamekasan dan Malang,” terangnya.
Dari keterangan ke sembilan tersangka itu, petugas mengatakan kalau narkoba dipasok dari Malayasia kemudian masuk ke wilayah Aceh. Disana narkoba kemudian dipegang sama Razali, usai mendapatkan perintah dari bandar yang berada di lapas kemduian narkoba diedarkan ke Aceh-Jakarta-Malang.
Sementara terungkapnya kasus ini bermula dari hasil lidik petigas BNN hingga akhirnya berhasil menggrebeg salah satu pelaku di Surabaya, dari penangkapan itu petugas melakukan pengembangan untuk mencari sosok pengendali narkoba hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku lainnya di kawasan Sidoarjo dan Malang.
Sukirman juga menerangkan dalam penangkapan kurir Rudianto dan Zaenal, disana tidak hanya narkoba yang ditemukan, melainkan juga mendapatkan lima buah bom ikan (Bondet) dan soft gun.
Sedangkan data dari tersangka Nova Anca Yudi Burnia, diketahui seorang PNS dilingkungan Pemkab Magetan.(Adhi).
