Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaRegional

BMKG Kalianget Ungkap Penyebab Fenomena Udara Dingin saat Malam Hingga Pagi Hari

Avatar of admin
×

BMKG Kalianget Ungkap Penyebab Fenomena Udara Dingin saat Malam Hingga Pagi Hari

Sebarkan artikel ini
IMG 20220726 WA0004
Foto: Grafis prakiraan cuaca di Kabupaten Sumenep hari ini, Selasa (26/7/2022) yang dikeluarkan BMKG Tanjung Perak Surabaya. (Sumber: BMKG Kalianget, Sumenep)

SUMENEP, Selasa (26/07/2022) suaraindonesia-news.com – Belakangan ini suhu dingin terjadi di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Bahkan, beberapa masyarakat menyampaikan bahwa suhu terasa sangat dingin terutama saat menjelang pagi hari.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalianget Sumenep, Usman Holid menjelaskan, bahwa fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan peristiwa alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau.

Perlu diketahui, puncak musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan Juli hingga September mendatang.

“Suhu dingin biasa terjadi setiap tahun pada puncak musim kemarau. Saat ini, wilayah Jawa sudah menuju periode puncak kemarau,” kata Usman saat dihubungi suaraindonesia-news.com, Selasa, 26 Juli 2022.

Menurut Usman, adanya suhu dingin disebabkan adanya angin dari timur Benua Australia dan mengakibatkan adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi ke Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsun Dingin Australia.

Baca Juga :  Setelah Hangus Terbakar, Kini Masjid Mujahidin Mulai Dibangun

Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa turut berpengaruh ke suhu dingin di malam hari.

Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

“Langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar. Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari,” jelasnya.

“Artinya, saat malam hari di langit tidak ada awan yang menghalangi sehingga radiasi dingin langsung terlepas. Itulah yang menyebabkan adanya suhu dingin saat malam hingga pagi hari,” imbuh dia.

Fenomena ini, kata Usman, merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang nanti dapat menyebabkan beberapa tempat seperti dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas) yang dikira salju oleh sebagian orang.

Baca Juga :  Menkeu Sri Mulyani Paparkan Faktor Fenomena Melemahnya Ekonomi

Reporter : Sya
Editor : Nurul Anam
Publisher : M Hendra E