Reporter : Adi Wiyono
Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Siswa SMAN 02 Batu dalam ajang innovation fair di kampus Sampoerna University Jakarta yang di gelar 11 hingga 12 maret 2016. dapat mengharumkan kota Batu diajang nasional, dari 70 peserta atau 20 SMA/SMK se Indonesia, SMAN 02 menjadi nomor satu dalam mendemontrasikan penggunaan teknologi Arduino galileo
Prestasi yang gemilang itu didapatkan Mada Karipura dan Aldin Prajono, kelas XII MIA SMAN 02 Batu, keduanya sukses membuat alat detector jari jemari orang buta, yaitu sebuah alat untuk membantu orang buta dan memberitahukan jika ada halangan didepannya.
Anto Dwi Cahyono Dwi, Guru pembimbing yang mendapingi siswanya ke Jakarta itu, saat ditemui, Selasa (15/3/2016) mengatakan alat detector jari jemari buta itu bisa memberi sinyal ketika orang itu berjalan, sementara didepannya terhalang sesuatu, maka lampu leg langsung menyala, berikutnya tulisan yang melekat didepan bajunya itu langsung menyala ‘mohon diberi kesempatan untuk jalan’
Karena kreatif inilah kata Antok panggilan akrab Anto Dwi Cahyono, dengan teknologi arduino dan robotic yang di kemas dalam bentuk lomba miniatur program Steam (Science, Technologi, Engineering, Art and Mathematics) selama dua hari itu, SMAN 02 Batu telah membuahkan hasil yang mengembirakan yakni menjadi juara satu.
Selain menjadi juara satu, siswa SMAN 02 Batu juga menorehkan hasil yang gemilang menjadi juara tiga atas nama Choiron Galuh dan Arum Sulaskin kelas XI MIA, keduanya sukses membuat helm anti ngantuk. dihadapan juri dan tim penilai dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, United States Agency for International Development (USAID). kedua anak ini bisa mendomentrasikan fungsi dan tujuan helm ngantuk yang telah dibikinnya selama dua bulan itu.
“Dihadapan juri atau tim penilai para siswa itu bisa mengoperasikan beberapa sensor infra merah, suhu, suara, sensor sentuh pada helm anti ngantuk, mereka bisa menjelaskan fungsi dan kegunaan masing-masing pada setiap lubang pada helm itu” kata Antok,
Menurutnya, kreatif itu muncul dari anak-anak bukan dari gurunya, sementara guru pendamping hanya memberi motivasi, memberi semangat dan mendorongnya agar anak-anak agar dalam lomba tingkat nasional itu menjadi yang baik diantara yang terbaik.
Selain membikin helm anti ngantuk, dan alat detector jari jemari orang buta, di SMAN 02 Batu juga sukses membikin alat detector banjir hingga tong sampah ajaib melalui pelatian Arduino galileo itu yang diprakarsai oleh dinas pendidikan kota Batu dan Lembaga social lainnya seperti USAID.
Antok juga mengungkapkan, Selain itu anak-anak dapat mengembangkan alat detector banjir, juga dapat membuat alat detector longsor serta rumah anti maling.













