JEMBER, Rabu (28/11/2018) suaraindonesia-news.com – Pemerintah akan menggenjot produktifitas komoditi kakao secara nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Ir. Bambang yang mengatakan bahwa produksi kakao masih rendah.
“Kita punya 1,7 juta hektar lahan tanaman kakao, hanya sebagian kecil yang benar-benar dikelola dengan baik, berkisar 500 hingga 600 kilogram perhari produksinya, produktifitasnya masih rendah,” kata Bambang kepada wartawan saat menghadiri Temu Lapang Kakao 2018 di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Kebun Renteng, Jember, Selasa (27/11/2018).
Oleh karena itu, ke depannya dia meminta petani lebih rajin dalam mengelola tanaman kakao karena potensi ekonomi dari kakao yang luar biasa.
Dalam pertemuan peneliti, pengembang serta pelaku usaha kakao seluruh Indonesia itu, juga diluncurkan bibit kakao unggul IGRI 09. Bibit ini mampu meningkatkan produktifitas kakao sampai 10 kali lipat.
Sementara itu, Bupati Jember, dr. Faida selaku tuan rumah mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan temu keluarga kakao Indonesia. Pertemuan ini memiliki satu target, yakni membangun sinergisitas untuk mengisi potensi potensi ekspor kakao yang sangat terbuka lebar.
Sinergisitas itu mulai dari pendanaan, pembibitan sampai lapang, dan pengolahan hulu hilir sampai UMKM coklat. “Dari kegiatan ini salah satu targetnya adalah membuka lahan baru untuk coklat, untuk komunitas ekspor,” harapnya.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Imam