Berkebun Ala Ventrikultur Sebagai Alternatif Berkebun

oleh -191 views

Reporter: Cahya

Surabaya, Senin 19/09/2016 (suaraindonesia-news-com) – Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang diminati banyak orang. Tidak hanya dilakukan sebagai hobi, namun juga dapat menjadi penghasil pundi-pundi uang. Namun, lahan-lahan yang tersedia semakin sempit, terutama di perkotaan.

Kondisi ini menciptakan kesempatan untuk berkebun secara ventrikultur (penanaman secara vertikal). Kesulitannya adalah sistem pengairan, maupun pemupukan yang rata-rata masih dilakukan secara manual oleh kebanyakan orang.

Donna Dominica, mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) dari Jurusan Teknik Elektro terdorong untuk menciptakan alat penyiraman dan pemupukan otomatis pada media tanam Ventrikultur. Inspirasi utamanya adalah dari neneknya yang seorang petani cabai ventrikultur di Malang.

Kecintaanya pada berkebun sangat dirasakan oleh Donna. Namun faktor usia membuat neneknya terkadang kesulitan bila melakukan penyiraman serta pemberian pupuk secara vertikal. Keluhan sakit pinggang dan rasa capek kerap didengarnya.

“Kasihan juga sama nenek, karena masih melakukan pengairan dan pemupukan secara manual. Oleh karena itu dengan kemampuan yang saya dapat dari kuliah jurusan elektro, saya ingin membuat alat yang bisa digunakan untuk bertanam secara vertikal sehingga memudahkan beliau,” ujar Donna.

Akhirnya, sebagai tugas untuk skripsi miliknya Donna pun bertekad membuat alat ini untuk mempermudah kegiatan neneknya. Alat ini bisa dibuat dari bahan sederhana seperti pipa PVC, atau dengan bambu. Pembuatan alat yang berlangsung cukup lama, sekitar 6 bulan membuktikan ketekunan dan kegigihannya.

Revisi demi revisi, dibenahinya dengan sabar dan teliti hingga datang saatnya sidang. Perjalanan untuk membuat alat ini diarahkan oleh Andrew Joewono ST.,MT dan Yuliati S.Si., MT selaku dosen pembimbing.

“Mereka adalah dosen yang selalu memberi sumbangsih ide konstruksi alat, rangkaian elektronika, juga masukan-masukan yang bermanfaat, “ ungkap Donna.

Dari pembuatan alat ini, Donna sebenarnya ingin mempermudah orang-orang yang tidak punya banyak waktu maupun orang dengan kondisi fisik terbatas untuk berkebun.

Orang-orang yang bekerja, kekurangan lahan, hingga orang tua. Karena peluang untuk bertanam dengan cara ventrikal sangat besar di jaman modern ini.

Tujuan alat ini membuat berkebun menjadi kegiatan yang praktis dan menyenangkan, bukan melelahkan. Mahasiswa kelahiran Solo ini sangat berharap alat ini banyak diminati dan bermanfaat bagi masyarakat umum.

Tinggalkan Balasan