SUMENEP, Kamis (11/10/2018) suaraindonesia-news.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, memberi respon cepat atas beredarnya kabar akan terjadinya gempa susulan, Kamis (11/10/2018) malam ini.
Pasca terjadinya gempa bermagnitudo 6,4 SR dini hari tadi, kabar tersebut menyebar begitu masif di media sosial, seperti di Facebook dan grup-grup aplikasi WhatsApp.
Kepala BMKG Kalianget, Usman Kholid meminta masyarakat tetap tenang. “Terkait gempa bumi, sampai saat ini belum ada teknologi manapun yang bisa memprediksi akan terjadinya gempa, baik lokasi maupun kekuatannya,” kata dia dihubungi melalui pesan whatsapp.
Baca Juga: Hawatir Gempa Susulan, Warga Pantura Pamekasan Tidur di Luar Rumah
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya dan kebenarannya. Sekaligus tidak ikut-ikutan menyebarkannya.
“Yang pasti, jika ada info terkait gempa, pasti akan segera kami infokan. Semoga kita semua mendapat perlindungan dari Allah,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kamis (11/10/2018) dini hari tadi kabupaten ujung timur Pulau Madura diguncang gempa. Dampak paling parah berada di tiga desa di Pulau Sapudi. Akibatnya, tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka, termasuk ratusan rumah dilaporkan rusak parah, sedang hingga ringan.
Informasi yang dihimpun media ini, warga Sumenep mulai resah, bahkan malam ini beberapa warga enggan untuk tidur di dalam rumah, sebagian pula ada yang memilih mengungsi ke sanak saudara yang rumahnya diyakini lebih aman, utamanya mereka yang berada di pesisir pantai.
Reporter : Ifa
Editor : Amin
Publisher : Imam
