ACEH TIMUR, Rabu (01/07/2020) suaraindonesia-news.com – Beredar rumor dikalangan masyarakat Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, salah seorang pemuda asal Desa/Gampong Matang Keupula Lhee, berinisial MN (25), berdasarkan beredarnya foto yang diposting sendiri oleh MN dilaman akun facebook, dimana MN tampak sedang memegang dua tangkai bunga mawar warna merah dan ungu, di samping itu juga menggunakan kalung menggunakan lambang Palang Salib (simbul agama kristiani).
Diketahui MN sejak dua tahun lebih tinggal dan bekerja disalah satu perusahaan swasta di Kota Surabaya Jawa Timur.
Minggu lalu tanggal 22/06, MN pulang ketempat orang tua nya di Dusun Tgk di Paloh Desa Matang Keupula Lhee, Kecamatan Madat.
Masdium (50) ibu kandung MN, mengatakan ia merasa resah dan malu, karena anak nya di isukan pindah agama, sehingga menyuruh anak nya pulang untuk memastikan benar atau tidak terhadap isu anaknya tersebut telah pindah ke agama lain.
Untuk mendapatkan penjelasan, media suaraindonesia-news.com melakukan wawancara dengan MN, Selasa 30/06 kemarin di kediaman ibunya.
Menurut MN, dirinya membantah bahwa ia telah pindah agama.
“Saya tetap beragama islam, terkait saya menggunakan kalung dengan gantungan aksesoris hanya sekedar iseng, setelah di telpon oleh pak Keuchik Sofyan untuk melepaskan kalung tersebut saya sudah membuang nya,” terangnya.
Kemudian media menanyakan tujuan memegang dua bunga mawar, MN mengatakan bahwa foto itu saat perayaan Valintine day (hari kasih sayang).
Keuchik Matang Keupula Lhee Sofyan saat diminta tanggapan mengatakan bahwa setelah mendengar informasi bahwa ada warga nya diduga pindah agama, langsung melacak akun milik MD.
“Saya menemukan foto milik MD sedang memegang bunga dan berkalung mirip palang salip. Lalu saya menghubungi MN via mesenger Facebook menanyakan perihal isu apa benar sudah pindah agama, jawab dia tidak benar itu hanya ikut gaul saja,” jelas Sofyan mengutip jawaban MN.
“Setelah MN pulang beberapa hari lalu kerumah ibunya, saya langsung melaporkan kepada Muspika Madat, agar bisa turun bersama disamping untuk pemeriksaan kesehatan sesuai protokoler Covid-19, juga untuk memastikan issu yang beredar bahwa MN telah berpindah agama, sehingga nantinya kita bisa melakukan langkah-langkah selanjutnya,” terangnya.
Ia juga mengatakan telah meminta dan menyarakan kepada keluarga nya untuk diantar ke pesantren/Dayah.
“Masalah biaya akan kita tanggung dari Desa,” pungkas Sofyan.
Reporter : Masri
Editor : Amin
Publisher : Ela