PEKALONGAN, Minggu (5/5/2019) suaraindonesia-news.com – Wacana alih fungsi Pasar Sugihwaras yang kerap disebut Pasar Senggol menjadi pusat kuliner dan fashion yang digagas Pemkot Pekalongan membuat resah pedagang Pasar Sugihwaras. Pasalnya, jika hal itu sampai terjadi, para pedagang merasa kesulitan mencari rezeki.
Sutrisno (45), pedagang onderdil Pasar Senggol sangat menyayangkan rencana itu. Karena sejauh ini berjualan onderdil saja sudah sepi, ia bingung jika Pasar Senggol disulap jadi pusat kuliner dan fashion.
“Kenapa lapak pedagang kecil seperti kami selalu diusik. Jualan onderdil saja masih sepi, sekarang mau dialih fungsikan. Terus kami jualan dimana,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa sebagian besar pedagang di tempat itu merupakan penjual onderdil otomotif bekas dan peralatan elektronik. Ia keberatan andaikata harus beralih berjualan fashion dan kuliner. Karena menurutnya, itu butuh modal.
Disamping itu, Kepala Dindagkop-UMKM, Zainul Hakim menuturkan, Pemkot sudah siap menggelontorkan dana Rp 7 miliar untuk alih fungsi Pasar Sugihwaras untuk tahun pertama, dan Rp 5 miliar untuk tahun kedua.
“Pembangunan pusat kuliner dan fashion kami sediakan,” tambahnya.
Ia pun menegaskan, bahwa pedagang yang membuka lapaknya di Pasar Sugihwaras akan dipindah ke Pasar Senggol di Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan.
“Tahun ini mulai pembangunan, untuk awal, kami bangun tiga blok memakai Dana Alokasi Khusus (DAK) plus APBD Kota Pekalongan, senilai Rp 4,1 miliar,” pungkasnya.
Reporter : Arsyad
Editor : Amin
Publisher : Dewi













