SUMENEP, Kamis (02/06/2022) suaraindonesia-news.com – Sebanyak 17 ekor hewan ternak jenis sapi milik warga di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ditemukan bergejala virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hal tersebut diketahui setelah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep melakukan pemeriksaan medis di sejumlah peternak hewan.
Hewan ternak sapi yang bergejala PMK itu tersebar, di Desa Mandala, Kecamatan Rubaru sebanyak 8 ekor, Desa Bilapora Rebba, Kecamatan Lenteng sebanyak 5 ekor dan di Desa Ketawang Karay Kecamatan Ganding sebanyak 4 ekor.
“Sebanyak tujuh belas ekor sapi bergejala PMK ditemukan petugas saat melakukan pemeriksaan di peternak yang berada di beberapa kecamatan,” ucap Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto. Kamis, 02 Juni 2022.
Saat ini, tim medis bentukan DKPP Kabupaten Sumenep terus melakukan penanganan ekstra terhadap 17 ekor sapi ternak tersebut.
“Kami terus memantau sekaligus melakukan pemeriksaan dan memberikan obat-obatan agar sapi yang bergejala PMK bisa segera membaik,” jelasnya.
Arif menjelaskan, hewan ternak yang terjangkit PMK tingkat kematiannya cukup rendah, namun para peternak harus mewaspadai karena penularannya sangat tinggi atau sangat cepat melalui udara yang mencapai radius sekitar 10 kilometer.
“Karena itu, kami mengajak peternak sapi untuk bersama-sama mencegah penularannya, sehingga penyebaran PMK bisa terkendali serta tidak semakin meluas di Kabupaten Sumenep,” tuturnya.
Ia kemudian mengimbau, apabila peternak menemukan sapi miliknya bergejala PMK agar segera melaporkan, supaya petugas segera melakukan penanganan medis.
“Para peternak sebaiknya tidak memasukkan hewan ternak baru dalam kandang atau dicampur dengan ternak lain, sebagai langkah memutus rantai penularan PMK. Selain itu, para peternak juga menjaga kebersihan kandang ternaknya,” terang Arif.
Untuk mencegah penularan PMK semakin luas, Pemkab Sumenep menggandeng TNI/Polri untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Di antaranya membentuk pos-pos.
Pos didirikan untuk menerima pengaduan, penanganan, dan pos pantau penyekatan lalu lintas ternak. Pemerintah setempat juga melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke peternak dan pemasangan banner di pasar ternak.
“Selain itu juga mengagendakan untuk mengadakan pertemuan dengan peternak atau pedagang ternak minggu depan ini, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus PMK di Kabupaten Sumenep,” tukasnya.
Reporter : Sya
Editor : Redaksi
Publisher : Romla