Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Begitu Sperma Keluar, Langsung Tewas di Atas Tubuh PSK

Avatar of admin
×

Begitu Sperma Keluar, Langsung Tewas di Atas Tubuh PSK

Sebarkan artikel ini
IMG 20160625 140639

Malang, suaraindonesia-news.com – Seorang laki-laki hidung belang tanpa identitas ditemukan tewas di komplek pelacuran remang-remang, Kamis (23/6/2016) malam.

Pria naas yang tidak ditemukan identitasnya itu, tewas saat bersetubuh dengan pekerja seks komersial (PSK) di area Kandangan (Terminal Gondanglegi), Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Kandangan adalah lokalisasi terselubung di wilayah tersebut. Kerap disebut dengan KDS atau kandang sapi. Karena setiap hari, di tempat itu juga ramai menjadi tempat jual beli hewan ternak.

Lokasi KDS ini, berada tepat di lahan terminal Gondanglegi yang cukup lama mangkrak. Tidak difungsikan sebagai terminal. Jika malam, kerap disalah-gunakan untuk transaksi mesum dan perbuatan asusila.

Baca Juga :  GP Ansor Balikpapan Pasang Badan, Siap Dampingi Warga Telagasari yang Lahannya Diklaim Milik Pertamina

Abdullah, warga Gondanglegi mengatakan, korban meninggal dunia saat bersetubuh dengan seorang PSK.

“Tadi si wanitanya bilang, kalau korban sudah mengeluarkan sperma di dalam. Tiba-tiba nafasnya tersengal-sengal. Korban lalu tewas diatas tubuh wanita tersebut,” tuturnya.

Menurutnya, korban diduga terkena serangan jantung saat meniduri PSK. Serangan jantung itu terjadi akibat korban menelan obat kuat sebelum menyetubuhi seorang PSK.

Baca Juga :  Khofifah Minta Semua Elemen Gercep Tangani Banjir Bandang di Bondowoso

Saat kejadian, korban tewas di atas tubuh wanita tuna susilanya. Belum diketahui siapa nama korban. Polisi dari Polsek Gondanglegi sudah mendatangi lokasi kejadian dan membawa korban ke rumah sakit.

Sementara wanita tuna susila kini dimintai keterangan petugas. KDS selama ini kerap dijadikan transaksi seksual para PSK dan lelaki hidung belang.

Ironisnya, mesti di bulan Ramadan, aktifitas penyakit masyarakat di tempat itu masih berlangsung dan terkesan luput dari perhatian pemerintah setempat. (Za).