Sapeken, suaraindonesia-news.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) memang kerap kali terjadi di berbagai tempat hingga menjadi masalah yang cukup bagi masyarakat yang pekerjaannya berkaitan langsung dengan BBM.
Hal yang serupa juga kembali terjadi di Kepulauan Sumenep khususnya di Kecamatan Sapeken
BBM jenis Bensin disapeken saat ini sungguh memprihatinkan, pasalnya, disebabkan oleh pengiriman dari kabupaten Sumenep yg pengurangan sangat signifikan
“dulu kita dapat jatah 15 ton solar dan 15 ton bensin, sekarang kita hanya diberi 7 ton solar dan 1 s/d 2 ton bensin”, Papar Joni Junaidi saat dikonfirmasi melalui Hand Phon Genggamya kemarin, (29/08).
Joni menambahkan, sementara stok ini tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sapeken yang mayoritas nelayan dan jumlah sepeda motor yang sudah mencapai kurang lebih 3.000 unit, sekarang bensin kita datangkan dari bali degan harga jual 12.000/ltr dan untuk solar masih stabil yaitu 7000/ltr, karena kebutuhan nelayan masih kurang disebabkan cuaca masih kurang bersahabat untuk melaut.
Sementara Kapolsek Sapeken melalaui Kanit Reskrim Polsek Sapeken Aiptu Abu Mahdura ketika di konfirmasi membenarkan terjadinya kenaikan harga BBM terutama jenis bensin.
“Itu memang benar mas, BBM di sapeken langka bahkan tidak hanya itu, harga pun juga naik terutama jenis bensin dari 12.000 s/d 15.000 dan itu dampak dari pengurangan jatah rekom masing-masing pengusaha BBM dan memang pengusaha mengeluh bahkan banyak yang memilih tidak berangkat kesumenep untuk ngurus lagi”, Papar Abu.
Reporter : Zai, Jon