Reporter: Didit
Probolinggo, Kamis (19/1/2017) suaraindonesia-news.com – Rusaknya bangunan proyek Bunderan Gladak Serang, Kota Probolinggo membuat masyarakat sangat kecewa, karena anggaran yang digunakan adalah uang rakyat.
Sekda LSM Lira Kota Probolinggo, Louis Hariyona sangat menyayangkan denga rusaknya bangunan tersebut. Karena menurutnya, sejak awal LSM Lira sudah memperingatkan bahkan berkali – kali mengirim surat kepada DPRD Kota Probolinggo.
“Saya (Sekda Lira. red) sudah berkali – kali mengirim surat kepada DPRD Kota Probolinggo, namun hingga rusaknya bangunan itu, tidak pernah sekalipun ditanggapi,” ujar Louis Hariyona.
Sesuai keterangan Sekda Lira Kota Probolinggo, bahwa dia telah mempertanyakan tentang perencanaan, anggaran dan amdal namun tidak satupun yang ditanggapi.
“Kalau sudah rusak begini, siapa yang tanggung jawab?” kata Hariyona geram.
Lebih lanjut Hariyona mengatakan, pihaknya akan mendatangi kantor DPRD, “kalau mereka tidak menanggapi besok pagi saya dengan seluruh kekuatan akan turun lansung untuk sidak di Gladak Serang,” tegasnya.
Jauh sebelum pelaksanaan proyek tersebut, Robet anggota Komisi V DPRD Kota Pronolinggo sudah menduga pengerjakan proyek asal – asalan. Pengerjeaan proyek yang seharusnya dikerjakan selama 180 hari ditekan menjadi 120 hari.
“Pasti akan digarap asal – asalan, dan sudah terbukti.” ujar Robet.
Dia meragukan, kwalitas proyek dengan pagu Rp 3.622.408.000,- itu. Karena, selain mengalami keretakan, saat ini aspal Bundaran pun mulai mengelupas.
“Kalau seperti itu, lagi-lagi rakyatlah yang jadi korban,” tukas Robet.
Sementara salah seorang warga yang tidak berkenan disebutkan namanya berharap, pemerintah tidak main-main dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan uang rakyat.
“Apalagi ini menyangkut kwalitas pembangunan proyek Gladak Serang. Sebab, hal itu sangat mempengaruhi keselamatan warga yang melintasinya”. Ujarnya.