Baru Selesai Dibangun Abutment, Jembatan Lubok Pusaka Sah Raja Ditelantarkan Kontraktor

oleh -106 views
Foto : Konstruksi abutment jembatan yang telah dibangun oleh kontraktor pelaksana tak disertai papan proyek.

ACEH TIMUR – Minggu (04/06/2023)
suaraindonesia-news.com – Proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Lubok Pusaka Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara dengan Desa Sah Raja Kecamatan Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur, kini ditelantarkan kontraktor pasca dibangun abutment pada tahun 2022 lalu.

Informasi yang diperoleh media ini, proyek jembatan di daerah pedalaman tersebut bersumber anggaran APBN tahun 2022 di bawah Kementerian PUPR Ri. Namun, berapa nilai kontrak dan perusahaan pelaksana tidak diketahui lantaran tak ditemukan sumber di lokasi seperti papan informasi.

“Kami tidak tahu berapa nilai kontrak, volume pekerjaaan maupun pihak pelaksana, soalnya di lokasi pekerjaan tidak dipasang plank proyek,” ujar Keuchik (Kades) Sah Raja, Sulaiman.

Menurut Sulaiman, masyarakat sangat kecewa jika pembangunan jembatan tersebut gagal. Sebab, masyarakat pedalaman sudah lama mendambakan jembatan yang dapat menghubungkan dengan Desa Lubok Pusaka mengingat jembatan tersebut sebagai jalur dekat transportasi untuk mengangkut hasil pertanian maupun lintasan masyarakat.

“Bila jembatan ini terbangun akan memudahkan masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian, perkebunan serta memudahkan anak-anak sekolah,” ujar Sulaiman.

Hasil pantauan media ini di lokasi, pihak kontraktor pelaksana baru selesai membangun 2 abutment di dua sisi sungai. Meski demikian, sudah setahun lebih ditelantarkan dan belum ada tanda-tanda kelanjutan terkait pembangunan jembatan tersebut.

Sumber dari warga lain juga menyebutkan bahwa proyek jembatan tersebut merupakan pokir anggota DPR RI Ruslan Daud atau HRD.

Sementara, Zainal Abidin mengaku sebagai penyewa alat berat kepada media ini Minggu (04/06) mengungkapkan pihak kontraktor sampai saat ini belum membayar sisa sewa alat berat.

“Lebih Rp 25 juta sisa sewa alat berat belum dibayar oleh kontraktor,” ungkap Zainal.

Bukan hanya sisa sewa alat berat kata Zainal, biaya makan pekerja pada warga setempat juga belum dibayar lunas.

“Informasi untuk biaya makan pekerja saja mereka belum bayar utang juga,” tambah Zainal.

Media ini mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Balai Jembatan Wilayah Aceh, namun sampai saat ini belum mendapatkan akses, begitu juga dengan pihak kontraktor pelaksana hingga berita ini tayang.

Reporter : Masri
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam

Tinggalkan Balasan