ACEH TIMUR, Kamis (03/08/2023) suaraindonesia-news.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2023 salurkan bantuan untuk kelompok petambak udang di Kecamatan Madat, Namun bantuan yang disalurkan terdapat beberapa kejanggalan dan keanehan.
Informasi yang diperoleh media ini, bantuan benih udang yang berasal dari KKP anggaran 2022 merupakan bantuan pokok pikiran (Pokir) anggota DPR RI Partai Gerindra TA Khalid.
Selain bantuan benih diduga tidak sesuai spesifikasi, jumlah bantuan yang berasal dari program kementrian tidak realistis.
Dalam RAB jenis bantuandisebutkan merupakan jenis benih udang vaname, sementara bantuan yang diterima oleh kelompok Bina Bersama dan Usaha Bersama di Desa Lueng Sa Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur, jenis udang windu, dari UPT Balai Benih Budidaya Air Payau Ujoeng Batee Aceh Besar.
Dimana perbedaan harga di pasaran jenis udang windu Rp. 12,00 per benih/benur ,sementara jenis vaname Rp.40,00 per benih/benur, dengan selisih harga Rp 38, 00.
Anehnya lagi, jumlah bantuan benur yang diterima oleh setiap kelompok tambak sejumlah 100 ribu benur, jika dikalikan harga total Rp 1,2 juta dengan jumlah anggota kelompok rata-rata 20-25 orang.
Jumlah tersebut tentu menimbulkan keanehan dan kejanggalan bagi anggota kelompok, bila dilihat dari jumlah dan besaran bantuan serta out put bantuan tersebut.
“Masak sih program sekelas kementrian, jumlah anggaran yang di bantu untuk kelompok cuma sebesar Rp. 1,2 juta, harus di bagi 25 orang anggota,” ujar salah seorang anggota kelompok yang namanya minta tidak dipublikasikan.
Ketua Kelompok Usaha Bersama, Mahyiddin saat ditemui media ini, membenarkan bahwa kelompoknya menerima bantuan dari KKP atau Pokir dari TA Khalid pada 28 mei 2023 lalu.
“Pada awalnya kami pertanyakan juga, kenapa benur yang diberikan jenis windu, sementara dalam RAB jenis vaname. Menurut jawaban dari pihak Balai bahwa saat ini tidak tersedia jenis vaname. maka diganti dengan jenis windu,” kata Mahyiddin mengutip jawaban pihak petugas balai.
Bahkan ungkap Mahyiddin, karena tidak ada benur vaname, sebagai gantinya, setiap kelompok akan diberikan jumlah tambahan.
“Karena diganti jenis benur, dari jatah 100 ribu, ditambah menjadi 250 ribu benur, namun setelah menunggu beberapa minggu tambahan tersebut tidak ada, saat dihubungi Mizan salah seorang petugas UPT Balai menjawab tidak ada lagi,” ungkap Mahyiddin.
Hal senada juga di sampaikan M.Jalil Ketua Kelompok Bina Bersama, anggotanya berpikir selain ada bantuan benur ada bantuan pendukung lain nya seperti mesin pengolahan pakan atau pakan udang.
“Awalnya kami berpikir, bukan hanya bantuan benur tapi ada pendukung lainnya seperti pakan atau mesin pengolahan pakan, karena bantuan dari kementerian pasti programnya lebih besar,” ujarnya.
Apalagi kata M.Jalil, bantuan tersebut akan berdampak pada pentingkatan perekonomian anggota kelompok.
Putri, Staf TA Khalid saat di konfirmasi media ini Kamis (03/08) via WhatshApp mengatakan ada bantuan benih udang kepada kedua kelompok tersebut. Bahwa pihaknya menerima bantuan dalam bentuk barang (dalam bentuk benih). Namun bahwa ada perubahan jenis udang dari vaname menjadi windu.
“Mohon waktu terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan ke dapil ya bang, karena kami belum pernah menerima info ada perubahan jenis bantuan benih udang yang didrop agar tidak terjadi mis-informasi,” ujarnya.
Selanjutnya ia menambahkan setelah berkordinasi terkait perubahan jenis bantuan benih udang yang disalurkan – ada koordinasi antara instansi penyalur benih dengan kelompok penerima.
“Diperoleh informasi bahwa telah ada kesepakatan antara instansi penyalur benih dengan kelompok penerima untuk menambah jumlah benih yg disalurkan,” jelas Putri.
Ia juga menerangkan, untuk tahun 2023 tidak ada alokasi bantuan mesin pakan ikan di Aceh melalui rekomendasi TA Khalid.
Sementara Kepala UPT Balai Benih Budidaya Air Payau KKP, Manijo saat ditemui media ini saat perjalanan dinas ke Aceh Timur Kamis (3/08) berjanji dalam waktu dekat akan mrnyalurkan kembali terhadap kedua kelompok tersebut sebanyak 300 ribu jenis vaname.
“Dalam waktu dekat pihak kami akan menyalurkan benih tambahan sebanyak 500 ribu jenis vaname sesuai perjanjian awal kepada kedua kelompok, tidak termasuk yang telah kita salurkan kepada kedua kelompok sebanyak 200 ribu benur,” ujarnya.
Manijo mengutarakan, bahwa sebelum ada miskomunikasi antara pihak nya dengan kelompok penerima bantuan.
“Saya sengaja turun langsung ke Aceh Timur untuk menemui ketua kelompok, untuk meluruskan informasi karena sebelum nya mungkin ada miskomunikasi dengan bawahannya,” ujarnya, singkat.
Reporter : Masri
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam