SAMPANG, Sabtu (2/12/2017) suaraindonesia-news.com – Derasnya curah hujan di wilayah utara Kabupaten Sampang, beberapa hari ini membuat sungai kemuning kota Sampang tak mampu menampung tumpahan air dari wilayah utara Sampang.
Akibatnya wilayah kota Sampang mengalami banjir. Semakin sore semakin besar banjir yang melanda kawasan kota Sampang, Madura. Pasalnya, yang awalnya hanya terjadi di 3 desa, kini semakin meluas hingga meluber di perkotaan.
Banjir di awal Desamber 2017 ini, setidaknya melumpuhkan aktifitas warga. Sebab, kawasan monumen Trunojoyo dan pusat kota yakni di Kelurahan Delpenang telah terendam banjir setinggi 50 sentimeter hingga 1 meter.
“Ini merupakan banjir pertama di musim penghujan tahun ini, memang tidak besar tapi telah melumpuhkan aktifitas masyarakat,” kata Rahmat, korban banjir yang tinggal di Kelurahan Delpenang, Sabtu (2/12/2017).
Rahmat juga mengatakan, air mulai masuk ke perkotaan sekitar pukul 12.00 WIB, dan biasanya akan surut tengah malam nanti. Itupun jika tidak ada tambahan kiriman air dari wilayah utara Sampang.
“Mudah-mudahan tidak ada tambahan hujan agar cepat surut,” harapnya.
Sutrisno, Lurah Delepenang, menjelaskan, banjir yang terparah yakni di Jalan Suhadak dan jalan Melati. Di sana, air rata-rata mencapai 1 meter lebih.
“Sementara ini belum ada yang mengungsi dan masih bertahan karena belum begitu besar,” pungkasnya. (nor/fer)












