Reporter: Nazli Md
Abdya, suaraindonesia-news.com – Pembangunan Masjid Agung Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) di Gampong Seunaloh Kecamatan Blangpidie kabupaten s etempat yang sudah beberapa tahun hingga kini masih dibiarkan telantar. Meskipun pernah disebutkan akan dilanjutkan pembangunannya oleh pemerintah Arab Saudi.
Kondisi bangunan Islamic Center Kabupaten Abdya yang meliputi Masjid Agung dan sarana penunjang lainnya itu kini sungguh sangat memprihatinkan. Pasalnya, disekitar lokasi sudah ditumbuhi semak-belukar dan menjadi tempat hewan ternak mencari makan. Bahkan, disinyalir telah menjadi tempat berbuat maksiat.
Bangunan dengan anggaran miliyaran rupiah itu hanya baru terbangun sejumlah pondasi dan tiang-tiangnya saja, akan tetapi proses pengerjaanya masih belum rampung, diprediksi bangunan tersebut terancam bakal menambah “koleksi” monumen tua di kabupaten Breuh Sugupai.
Ironisnya, bangunan tersebut digagas sejak masa definitif Bupati pertama kabupaten Abdya hingga menjelang akhir masa jabatan Bupati definitif kedua masih juga belum terlihat reaksi apapun untuk menyelesaikan pembangunan Islamic Center terbesar di Abdya tersebut.
Selain ditumbuhi semak belukar, areal halaman yang sudah dipagari pangar permanen tersebut telah menjadi areal parkir bus dan tempat penginapan hewan ternak, diakibatkan, kurangnya kepedulian pemerintah Abdya melalui pihak terkait untuk menjaga asset daerah tersebut.
“Coba lihat itu bangunan Masjid yang seharusnya sudah diselesaikan di masa priode 2007-2012. Namun, hingga akhir masa perode pimpinan definitif kedua bangunan itu juga belum siap-siap,” sebut Adnan warga Desa Seunaloh kepada Suaraindonesia-news.com.
Selain itu, beberapa waktu lalu, salah seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Abdya periode 2014-2019, Yusran Adek juga pernah menyoroti kondisi Masjid tersebut.
Saat itu, Yusran menyebutkan, pembangunan Islamic Center semestinya harus segera dirampungkan, karena pembangunan gedung tersebut sudah menelan angaran miliaran rupiah.“Saya sangat setuju jika pembangunan itu dilanjutkan, sebab tidak sedikit uang rakyat sudah digelontorkan kesitu,” ungkapnya.
Disamping itu, Yusran juga sangat prihatin dengan kondisi bangunan yang sudah tidak terawat, sehingga jika dibiarkan begitu saja, tidak tertutup kemungkinan bangunan megah tersebut akan menjadi ladang maksiat.
Yusran juga menyinggung pemberitaan bebarapa waktu lalu yang mengatakan pembangunan Islamic Center tersebut dicanangkan akan dilanjutkan oleh Pemerintah Arab Saudi, namun belum ada suatu kesepakan yang pasti untuk realisasi komitmen tersebut.
“Kita tidak tau kendalanya dimana, sebab dicanangkan hampir dua tahun lebih untuk ditindaklanjuti namun hingga kini belum terlihat adanya tanda-tanda akan dibangun,” ujar Yusran saat itu.
Hal senada juga diungkapkan Keuchik (Kepala Desa) Seunaloh, M Yusuf. Bahkan, menurutnya, pihaknya bersama aparatur desa lainnya sudah pernah mengajukan permohonan kepada BAPPEDA Abdya untuk segera melanjutkan pembangunan Masjid kebanggan warga Abdya itu.
Namun, dirinya menyayangkan, hingga saat ini kondisi Masjid tersebut masih belum ada tanda-tanda kelanjutan pembangunannya,”Kami sangat menyayangkan sikap diam terkait kelanjutan pembangunan Masjid ini,” sebut M Yusuf singkat.