Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Bangun Jembatan Gratis APBD, Warga Desa Rowobungkul dan Gedebeg Iuran

Avatar of admin
×

Bangun Jembatan Gratis APBD, Warga Desa Rowobungkul dan Gedebeg Iuran

Sebarkan artikel ini
IMG 20170401 193634
Proses Pembangunan Jembatan

Reporter : Lukman

BLORA, Sabtu (1/4/2017) suaraindonesia-news.com – Harapan warga Dua Desa di Kecamatan Ngawen yaitu Desa Rowobungkul dan Desa Gedebeg selama 25 tahun warga yang menempati dua Desa tersebut sehari hari beraktifitas dengan tujuan yang berbeda-beda, sesuai dengan keperluan masing-masing, ada yang tujuannya sekolah, ada yang pergi ke pasar, dan keperluan lain harus berputar menempuh sepanjang 6 kilometer karena sudah lama tidak memiliki jembatan.

Namun harapan untuk meminimkan jarak tempuh sepanjang 6 km menjadi 400 meter segera terwujud, karena jembatan tersebut mulai dibangun. Pernhataan tersebut disampaikan Siswanto Salah satu Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten termuda se-Indonesia kepada suaraindonesia-news.com. Sabtu (1/4/2017).

“Rumah saya ini kan perbatasan hutan Ngawen dengan Randublatung dan Kunduran selatan,” terangnya memulai percakapan.

Pria yang juga mantan aktivis di Blora dan Semarang ini, justru salut pada warga dua Desa yang mau iuran dan kerja bakti yang direncanakan selama 21 hari.

Selain itu, Siswanto juga telah sukses menyelesaikan proyek Jeglongan sewu atau jalan berlubang 500 meter dengan metode gotong royong. Dengan cara menggerakkan Kepala Desa dan warga 4 Desa di kabupaten Blora pada bulan Februari yang lalu.

Baca Juga :  Polresta Banyumas Bekerja Sama Dengan Mahasiswa KKN UNSOED Salurkan Bansos Kepada Warga Terdampak Covid-19

Hasilnya, sebanyak 28 truk batu dan grosok terkumpul, juga warga bergiliran kerja bakti selama 7 hari.

Pantaun lapangan, material pasir, kayu, semen, batu, besi sudah berada di lokasi pembangunan.

“Di bekas jembatan dan sekitar situ tempat saya saat SD dan SMP menyabir rumput dan menggembala sapi mas. Makanya saya inisiasi,” ujarnya Sambil mengingat masa kecil dan bersyukur.

“Ini saya gerakkan warga bangun jembatan gratis APBD alias tanpa APBD,” sambungnya.

Sementara disela sela pembicaraaan ketua Karang Taruna Dukuh Kepitu Desa Gedebeg Yoto menyampaikan bahwa apa yang saat ini dilakukan warga tidak pernah terfikirkan sebelumnya.

“Ini seperti mimpi. Anak-anak Desa kami naik sepeda 12 kilometer pulang pergi untuk sekolah. Ibu-ibu berjalan kaki 12 kilometer pulang pergi untuk ke pasar. Kami bersykur, pembangunan dimulai,” terangnya.

Baca Juga :  Rudy Foudation Sisir Korban Banjir di Pamekasan

Senada apa yang di sampaikan Kamituwo Kepitu Panijan yang menghitung keperluan pembangunan jembatan tersebut di perkirakan menelan biaya lebih dari 30 juta rupiah dengan Ukuran panjangnya 16 meter, lebar 2 meter.

“Iuran warga per rumah sebesar 50 rb sampai 100 rb per rumah. Sedangkan tenaga kerja gotong royong setiap hari. Perkiraan selama 3 minggu akan selesai,” katanya.

Saat ditanya apakah tidak ada bantuan dari Pemkab Blora maupun pemerintah Desa setempat, dia menyatakan memang tidak dianggarkan.

“Kami berterima kasih kepada Mas Siswanto, tokoh muda yang menginisiasi, mengaspirasi dan membantu penuh dimulainya pembangunan,” paparnya.

Lebih lanjut Panijan menyatakan bahwa Siswanto akan menanggung semua kekurangan biaya asal warga ikhlas iuran dan mau gotong royong.

“Mas Sis komitmen membangun sampai jadi. Harus jadi. Syaratnya warga iuran dan tenaga kerja gotong royong. Berapapun kurangnya Mas Sis siap,” tegas dia saat ditemui di lokasi pembangunan.