Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
EkonomiRegionalTeknologi

Bakso Kabut, Kuliner Jember yang Legendaris

Avatar of admin
×

Bakso Kabut, Kuliner Jember yang Legendaris

Sebarkan artikel ini
IMG 20211201 134554
Bakso kabut, diselimuti telur layaknya kabut di pagi hari. (Foto: Guntur Rahmatullah/SI)

JEMBER, Rabu (01/12/2021) suaraindonesia-news.com – Jika kamu tahu ada Bakso Mangkuk dengan wadah bakso yang bisa dimakan, lalu ada Bakso Batok Kelapa dengan wadah batok kelapa, kuah kelapa dan mi dari parutan kelapa, di Jember ada Bakso kabut.

Bakso Kabut mungkin masih asing di telinga kamu namun bagi warga Jember, bakso ini sudah jadi salah satu idola kuliner yang legendaris.

Diberi nama Bakso Kabut, karena baksonya dibungkus telur dadar berwarna putih kekuningan, layaknya kabut beneran.

Jika kamu berkunjung ke Jember, Jawa Timur, kamu wajib mampir ke Bakso Kabut pertama dan paling terkenal milik Ibu Juhairiyah. Soal rasa, unik dan enak banget deh, kamu wajib coba.

Warung Bakso Kabut yang berada di Jalan Rasamala II Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember ini sudah berdiri sejak 1996, dikelola oleh pasangan suami istri Abdul Latif dan Juhairiyah.

Tak perlu bingung, kamu tinggal ketik di ponselmu “Bakso Kabut Bu Juhairiyah” untuk mengetahui lokasinya.

Juhairiyah mengaku ide bakso unik dan enak ini berasal dari kabut pagi yang biasa menutup wilayah sekitar.

“Terinpirasinya pada kabut pagi yang sering menyelimuti daerah sini, dan kalau biasanya pentol isi telor itu kan telor ada di dalam, nah kalau ini telornya ada di luar,” jelas Juhairiyah kepada suaraindonesia-news.com, Rabu (01/12/2021).

Baca Juga :  Hadiri Peringatan Hari Anti Narkoba, Berikut Pesan Walikota Gunungsitoli

 

Inspirasi membangun usaha Bakso Kabut

 

Jatuh bangun dalam berwirausaha sudah dilalui pasutri ini. Kendala dan kesulitan tidak membuat keduanya patah semangat. Bahkan mereka terus berinovasi dan melakukan kreativitas usaha. Kini karyawannya sudah mencapai 30 orang.

Juhairiyah menuturkan bagiamana awal-awal jualan bakso. “Waktu itu sering tidak habis,” kenangnya sambil tersenyum.

Bahkan pada 2010, Juhairiyah dan suaminya sempat berhenti berjualan karena hampir setiap hari selalu rugi. Sebab baksonya selalu masih tersisa.

“Saya sempat berhenti enam bulan waktu itu, karena saya rugi. Lalu saya berpikir bagaimana agar ada kreasi. Lalu muncul ide membuat bakso dengan konsep yang berbeda, yakni Bakso Kabut,” terangnya.

Sejak membuka Bakso Kabut itu, kini usaha keduanya semakin berkembang. Bahkan, Abdul Latif berhasil memberdayakan saudara-saudaranya untuk menjadi karyawan di warungnya itu.

“Alhamdulillah, saya bisa bantu saudara-saudara saya meskipun hanya begini yang bisa lakukan. Total ada 30 sanak saudara saya yang ikut bekerja di warung ini,” tambah bapak satu anak ini.

Bagaimana dengan omset setiap harinya? Anda jangan kaget, karena setiap harinya Juhairiyah mampu meraup keuntungan hingga Rp 10-15 juta.

“Alhamdulillah, saya juga bisa bantu biaya sekolah keponakan saya. Allah sudah kasih kesempatan ibadah haji,” sambungnya sambil menahan haru.

Baca Juga :  Jember Bakal Jadi Tuan Rumah Kampung Kelir Pramuka

Dia sempat memberi motivasi agar berani dan kreatif dalam membangun usaha.

“Dalam keadaan sesulit apapun, terjepit, tertekan, harus tetap junjung tinggi kejujuran,” tegasnya.

Dan selama masa sulit, perekonomian mengaku keduanya tidak pernah berutang.

“Lebih baik kerja keras apapun itu, dari pada harus menumpuk utang. Sabar dan saling menguatkan satu sama lain. Jadi kalau berbisnis, kita tidak perlu banyak takut atau khawatir. Dicoba dulu, perbaiki sambil jalan dan terus berdoa,” pesannya.

Selain itu, dia juga berpesan untuk bersedekah atas usaha yang kamu jalani. Juhairiyah mengungkapkan, sedekah adalah kewajiban sosial yang diajarkan agama. Terbaru, Juhairiyah menggratiskan baksonya untuk warga sekitar yang akan melakukan vaksinasi. Selain sebagai sedekat, langkahnya itu sebagai wujud mendukung program pemerintah supaya capaian vaksinasi terus meningkat dan Kabupaten Jember kembali normal.

“Ada 200 mangkok kapan hari itu pas vaksinasi, supaya warga senang ikut vaksinasi,” pungkasnya.

Ada beberapa varian bakso yang dijual di warung Juhairiyah, di antaranya bakso kabut, bakso iga, dan bakso kasar. Untuk harga sangat terjangkau, mulai dari Rp. 10 ribu saja.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful