RAJA AMPAT, Rabu 25 Oktober 2017 suaraindonesia-news.com – Rapat diskusi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat membahas terkait batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Negara Palau.
Pulau Fani adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik, dan berbatasan dengan Negara Palau, dimana pulau Fani merupakan bagian dari wilayah Pemerintah Kabupaten Raja Ampat. Sehingga sudah menjadi bagian dari tugas Kementerian Pertahanan untuk melihat langsung kondisi pulau tersebut.
Hal itu disampaikan Kapuslitbang Strahan Kemenhan, Laksamana Pertama (Laksma) TNI, Agus Rustandi kepada suaraindonesia-news.com usai rapat diskusi, di aula kantor Bupati Raja Ampat, Jalan kompleks perkantoran Pemkab Raja Ampat, kelurahan Warmasen, Distrik Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (24/10).
Baca Juga: Perseturuan Antara PSHT dengan Suporter Bonek Berujung Deklarasi Damai
“Memang Kementerian Pertahanan belum memperoleh dokumen resmi tentang titik deliminasi atau penggaris batas antar dua negara yaitu, negara kita Indonsia, dan negara Palau. Mungkin hal ini perlu ditindaklanjuti khususnya Kementerian Pertahanan untuk didiskusikan dengan Kementerian Luar Negeri,” katanya.
“Kalau misalnya sudah ada, tentu itu harus disosialisasikan. Kalau belum ada harus ditindaklanjut, dalam arti harus segera melaksanakan perundingan, dengan negara Palau tentang batas wilayah,” tegas Agus.
Sementara Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati melalui asisten III bidang administrasi umum, Lasiman kepada media ini mengatakan, semoga dengan kunjungan dan diskusi itu dapat memberikan solusi, kepastian tentang batas wilayah antara negara kita Indonesia, dan negara Palau.
Sebelum diskusi rombongan Kemenhan, dan Pemkab Raja Ampat kemarin, Senin (23/10) meninjau Pulau Fani menggunakan Kapal TNI AL. (Zainal La Adala)
