JEMBER, Minggu (11/2/2018) suaraindonesia-news.com – Weekend kali ini paling enak memang ke kawasan perbukitan yang identik dengan udaranya yang sejuk dan bersih serta kawasan yang alami untuk sejenak keluar dari penatnya rutinitas sehari-hari, yapss Jember punya spot wisata menarik untuk menghabiskan akhir pekanmu.
Kawasan wisata bukit Rembangan, inilah spot wisata yang menawarkan sensasi perbukitan yang masih alami dan jika kamu bermalam di kawasan ini, pemandangan indah gemerlapnya kota Jember bisa dinikmati saat malam hari.

Untuk menuju Wisata Rembangan Jember, jalannya sudah bagus, dimana aspal jalan sudah menggunakan aspal hitam (Hotmixed). Untuk rute menuju Wisata Rembangan dapat ditempuh melalui dua arah, yaitu dari selatan (Jember Kota) dan dari utara (Bondowoso).
Rute apabila berangkat dari arah Selatan;
Jember Kota => Kec. Baratan => Desa Kemuning Lor => Wisata Rembangan
Rute apabila berangkat dari arah Utara;
Bondowoso => Kec. Arjasa => Desa Kemuning Lor => Wisata Rembangan
Untuk saat ini memang belum ada transportasi umum yang beroperasi menuju lokasi. Satu-satunya transportasi yang dapat digunakan adalah kendaraan pribadi atau menggunakan jasa travel.
Baca Juga: Atas Permintaan Warga, GTP ke 163 Dilaksanakan di Tengah Masyarakat Kelurahan Menteng
Kali ini tujuan kita adalah adalah puncak perbukitan Rembangan dimana di sana dikembangkan kebun agrowisata buah naga, letaknya sebelum pintu masuk Rembangan Hotel and Restaurant yang merupakan aset Pemda Jember.
Kebun buah naga ini dikelola dengan cara organik oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jember sehingga kualitasnya sangat terjamin dan lebih menyehatkan. Kebun seluas 5 hektar ini menawarkan sensasi memetik buah naga langsung dari pohonnya dan lokasinya yang berada di puncak bukit, kamu bakal dapat spot untuk berfoto selfi yang epic dan instagrammable banget dengan background pemandangan yang alami.
Salah satu pengunjung, Alya Dita Salsabila Putri mengutarakan kesan pertama saat berkunjung ke kebun agrowisata buah naga ini.
“Lebih enak, bisa memetik sendiri dan makan di sini, lebih fresh karena organik dan hawa di sini sejuk,” kata Alya kepada media ini, Minggu (11/2/2018) pagi.
Tak hanya itu, Alya menuturkan baru kali ini bisa menikmati varian terbaru yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya.
“Selain itu juga ada buah naga dengan daging buahnya berwarna putih, sebelumnya saya belum makan buah naga jenis ini, yang saya tahu buah naga ya merah dagingnya,” imbuh Alya.

Pengunjung lainnya, Eva Anggraeni mengatakan bahwa buah naga yang ditawarkan memiliki rasa yang lebih fresh.
“Buah naga disini lebih sehat dan fresh, ya karena organik itu tadi dan rasanya lebih manis ini, tadi dijelaskan sama petugas ini kalalu organik lebih awet, buah naga organik ini bisa tahan sampai 10 hari, sedangkan kalo yang non organik cuma bertahan 3 hari saja,” tutur Eva.
Petugas Kebun Agrowisata Buah Naga, Muklis Anas menjelaskan bahwa kebun ini saat ini memiliki varian buah naga merah dan buah naga putih dimana buah naga merah identik dengan rasa manis, sedangkan buah naga putih identik dengan rasa nano-nano (manis campur asem) dengan tekstur buah yang lebih besar dari pada yang merah.
Tak hanya itu, kebun ini nantinya juga akan menawarkan varian baru yaitu buah naga kuning palora dari Ekuador yang memiliki sensasi rasa manis dengan aroma leci dan buahnya lebih besar.
Menurut Muklis, kebun ini bisa berbuah di sepanjang musim. “Bisa berbuah di sepanjang musim, mulai Desember hingga Mei, kali ini menjelang Perayaan Imlek, kami sudah mendapat pra-order sebanyak 6 ton dari luar pulau jawa, Kalimantan, Bali dan Sumatera ” imbuh Muklis.
Untuk harga buah naga organik di pasaran, menurut Muklis, buah naga merah berkisar Rp. 15.000 perkilonya, sedangkan buah naga putih berkisar Rp. 20.000 sampai Rp. 25.000 perkilonya.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Edito : Amin
Publiser : Tolak Imam