Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita Utama

Asia Light JFC ke 17 Jadi Branding Asian Games 2018

Avatar of admin
×

Asia Light JFC ke 17 Jadi Branding Asian Games 2018

Sebarkan artikel ini
Asia Light JFC keJadi Branding Asian Games

JAKARTA, Kamis (2/8/2018) suaraindonesia-news.com – Jember Fashion Carnaval (JFC) 2018 dijamin akan lebih glamour, dengan bertemakan “Asia Light”, JFC akan menjadi media promosi Asian Games 2018 yang sangat ampuh mengingat even JFC mempunyai media value yang sangat tinggi, banyak media serta penonton dari berbagai negara yang datang.

Even JFC yang ke 17 ini menampilkan ribuan kostum dan pusaka yang belum banyak orang ketahui siap dirilis demi melegitimasi status terbaik dunia milik JFC.

“JFC 17 evennya kelas dunia dan itu ada di Indonesia, kami jelas bangga dengan kualitas yang selalu mereka tawarkan makanya JFC tahun ini jangan sampai terlewatkan,” ungkap Menteri Pariwisata, Arif Yahya, Kamis (2/8/2018) di Jakarta.

Baca Juga :  Jelang Perayaan Natal Menteri Nusron Serahkan Sertipikat untuk Gereja yang Berdiri sejak 1968

JFC 17 akan digelar pada 7 – 12 Agustus, dengan catwalk sepanjang 3,6 kilometer.

“JFC tahun ini memang lebih semarak, JFC tahun ini pasti meriah, ada konsep baru yang akan ditampilkan, kualitasnya pasti yang paling baik sesuai status dunia milik mereka, maka jangan sampai terlewatkan,” tambah Arif.

Sementara itu, Presiden JFC, Dynand Fariz mengatakan bahwa dirinya akan terus berinovasi untuk menjadi juara pertama dunia

Baca Juga :  Sejumlah Mahasiswa Unjuk Rasa Polres Sumenep, Desak Penegakan Supremasi Hukum

“Rangkaian JFC 17 sendiri sangat panjang, konsepnya beragam kami tetap sajikan yang terbaik karena kami membidik peringkat pertama dunia, maka beragam kretifitas dan inovasi ini terus kami lakukan,” ujar Dynand Fariz.

Memiliki diversitas besar, JFC juga akan menggelar International Exhibition, dimana akan dipamerkan pusaka yang terbuat dari bahan meteorid seperti kujang, pedang garuda, pedang naga yang diyakini sebagai atlantis yang hilang.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Agira
Publisher : Imam