Reporter: Rusdi Hanafiah
Langsa Aceh, suaraindonesia-news.com – Pemecatan Geuchik Gampong Sukajadi Makmur (Troem) boleh dibilang banyak menimbulkan tanda tanya. Bagaimana dengan laporannya bahwa dana Operasional Raskin dan dana Operasional kenderaan Dinas Geuchik yang tidak diserahkan Camat. Sabtu, 10 Juni 2016
Keputusan langsung pecat tersebut melahirkan protes dari organisasi perkumpulan Geuchik Kota Langsa.
“Pemberhentian Geuchik Sukajadi Makmur, Kecamatan Langsa Baro atau sering disebut Gampong Trom tidak memenuhi syarat hukum, masak berdasarkan usulan sekelompok orang langsung ditanggapi, dan tanpa dilakukan teguran serta pemanggilan langsung dilakukan pemberhentian,” Ujar Yahya Husein Ketua Asosiasi Geuchik Langsa (APGALA).
Bahkan jika dikaji dari laporan Geuchik tersebut kepada Walikota Langsa, disana terlihat ada sejumlah persoalan yang mendera Gampong tersebut, terutama soal problem antara Geuchik dengan camat setempat.
Kasus yang sangat krusial terungkap bahwa dana operasional (OP) raskin dan dana operasional kenderaan Dinas Geuchik Sukajadi Makmur tahun 2015 tidak diserahkan Camat kepada Geuchik. Sementara laporan telah disampaikan ke DPKAD Kota Langsa. Dan Geuchik menduga dalam kasus itu terjadi pemalsuan dokumen yang dilakukan Camat setempat.
Selain itu Camat tidak menindaklanjuti hasil rapat tanggal 28 Desember 2015 bahwa Persoalan di Gampong Sukajadi Makmur akan dicarikan solusi dan Muspika akan memanggil Geuchik, namun lebih dua bulan Geuchik Heri Setiawan tak dipanggil oleh muspika hingga persoalan terbiarkan begitu saja.
Kemudian dalam surat ini, Geuchik Sukajadi Makmur juga mengeluhkan kepada Walikota Langsa soal tindakan Camat Langsa Baro yang menghambat alokasi Anggaran Dana Gampong (ADG) tahun 2015, padahal laporan pertanggungjawaban tahap pertama telah lama dipertanggung jawabkan.
Kemudian Geuchik Desa Sukajadi Makmur juga mempertanyakan tentang penahanan dana desa terkait usulan Program Prona tahun 2016, akibatnya hingga maret 2016 tak ada realisasi, karena itu seluruh program Gampong Serbajadi Makmur terbengkalai.