PAMEKASAN, Selasa (09/02/2021) suaraindonesia-news.com – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam bekerjasama dengan perusahaan PT. AOI (Alliance One Indonesia) dan perusahaan PT. Trisakti Purwosari Makmur resmikan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Bantuan berupa fasilitas tandon dan tempat cuci tangan diserahkan di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan.
Baddrut Tamam mengatakan proyek CSR tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Indonesia yang diperuntukkan bagi masyarakat, guna membangun pertumbuhan ekonomi utamanya dalam sektor pertanian seperti halnya tembakau di Pamekasan.
Hadir dalam acara itu, jajaran Forkopimda, pejabat lingkungan pemerintah Kabupaten Pamekasan, Presiden PT. AOI (Alliance One Indonesia) dan PT. Trisakti Purwosari Makmur, dalam peresmian CSR tersebut Baddrut Tamam berharap penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Madura tidak hanya memberikan CSR saja. Tapi juga memberikan edukasi, membimbing dan membina masyarakat terlebih dalam sektor pertanian, khususnya tembakau.
“Kurangnya fasilitas pengadaan berupa air saat musim kemarau di 83 Desa Kabupaten Pamekasan, menjadi perhatian kami, untuk itu semoga CSR ini berguna bagi warga,” ujarnya.
Menurutnya petani harus dapat meraup keuntungan dari hasil penjualan tembakau, terlebih supaya tidak menjadi beban petani dalam perhitungan biaya produksi selama pengelolaan tembakau sebagai pemerintah ia akan mendorong sektor hulu, maka diprediksi penjualan tembakaupun akan mebaik.
“Karena dalam sektor pertanian yang utama ada 3 hal: Pupuk, bibit, dan pengolahan tanah. Maka ketiga sektor ini yang kemudian berkaitan dengan biaya produksi, biaya produksi ini yang jadi beban terhadap petani apalagi dalam penjualan kemudian tidak pantas dan menguntungkan, maka di sektor hulunya kita dorong (sebagai pemerintah) dan dihilirnya (penjualan) semakin baik,” kata Baddrut.
Ia juga menginginkan keberhasilan sektor pertanian khususnya tembakau di Pamekasan dapat menjembatani keberlangsungan hidup yang menjamin kemakmuran masyarakat dalam bentuk sosial maupun ekonomi
“yakni dengan tidak dibeli murah tembakaunya tapi dibeli pantas dan mahal, supaya masyarakat semakin bersemangat dalam bertani,” tukasnya.(Adv)
Reporter : My
Editor : Redaksi
Publisher : Syaoful