Anna Morinda: Saya Heran Senyum Pada Laki-laki Arab, Merupakan Signal Kesediaan kencan

oleh -202 views
Ketua DPRD Metro Kota, Anna Morinda, saat menunaikan ibadah Haji

Reporter : Iran G Hasibuan

Bogor, Minggu 11/9/2016 (suaraindonesia-news.com) – Jam 10 malam di Aziziah dan sekitar jam 2.00 di Indonesia, Aziziah sudah terlihat padat. Sirene polisi yang melakukan pengamanan di jalan raya dan lalu lintas meraung tiap beberapa menit, laskar/tentara juga sudah berjaga dimana-mana, demikian di katakan Ketua DPRD Metro Kota, Anna Morinda kepada suaraindonesia melalui Whatsapp.

Menurutnya, jarak hotel dirinya tinggal sekitar 1 km dari Mina, zona terdekat menuju Mina. Dan hotel ini penuh dengan orang arab dan malaysia.

Melepas rutinitasnya, dirinya minta sore itu diantar tour travel untuk mengajak dirinya jalan sore ke aziziah. Dalam kondisi cuaca panas tapi tidak terlalu tipis oksigennya, menjelang magrib gerimis datang,yang tadinya yang ada dibenaknya hanya semprotan air di jalan raya yang difungsikan di musim haji,ternyata bukan semprotan tapi gerimis beneran, ujarnya.

NOORI, swalayan yang populer di kalangan peserta haji termasuk Indonesia menyediakan segala keperluan. “Indonesia, you need indomie? what else sister? manggo, cabai cili” disana bahkan tersedia mantang dan perenggi (labu kuning).

Karena sebelumnya Anna Morinda sudah mencoba pizza JJ yang rasanya luar biasa enak, maka dirinya memilih fried chicken di kfc. Sesaat menuju ke KFC, Kader terbaik PDIP ini mampir di masjid aziziah, berhubung karena dirinya sedang tidak sholat, ia memanfaatkan waktunya duduk ditangga sambil menyusun sandal jamaah yang sedang menjalankan ibadah sholat, dan beberapa ciuma pun mendarat di pipinya sebagai ungkapan terima kasih yang di dapatkannya dari jamaah wanita.

Sambil berjalan, Cak Roni yakni tour guidenya yang ternyata pengusaha perlengkapan IT dan komputer di malang, sembari berjalan Cak Roni cerita tentang kebiasaan orang arab. Anna Morinda sangat terkejut ketika Cak Roni menceritakan bahwa perempuan arab jika senyum pada laki -laki arab, hal itu merupakan signal kesediaan mengajak kencan, ungkapnya. untungnya selama disana dirinya selalu memakai masker pengganti cadar dan juga terbiasa jalan menunduk.

“Saya heran kenapa tidak ada perempuan yang menyetir mobil disini”. Ucapnya.

Dikatakan cak Roni, bahwa perempuan arab kerjanya hanya untuk mengurus suami dan anak saja, mereka dilarang melakukan pekerjaan luar, termasuk menyetir mobil.

Saat ditanya terkait siapa yang memakai pakaian seksi dan jeans yang ada ditoko-toko, cak Roni yang lebih 10 tahu tinggal di Arab itu mengatakan bahwa perempuan muda Arab juga modis.

Di dalam jubah hitam, mereka mengenakan jeans dan baju-baju seksi juga, tetapi hanya untuk kumpul dengan sesama teman wanita mereka, itulah mengapa perempuan arab tidak terlihat kongkow di kafe yang sama dengan kafe laki-laki yang banyak ditemukan disini, paparnya.

Bahkan cak Roni sempat menanyakan kepada Anna Morinda apakah perempuan arab disana pernah memanggilnya “Siti Rohmah”. karena menurut mereka panggilan Siti Rohmah itu adalah Panggilan untuk PSK.

Beruntung, Anna Morinda sendiri tidak pernah dipanggil orang disana dengan panggilan Siti Rohmah dan dirinya sering dipanggil perempuan Arab disana dengan panggilan Sister.

“Saya sangat mencintai Indonesia, merindukannya dengan segenap hati saya, saya rindu menyetir mobil, rindu duduk, saling menyapa dan tersenyum saling memberikan keramah tamahan,saya rindu rakyat saya, duduk bersama mereka, tersenyum dan tertawa tanpa kuatir disangka ‘Siti Rohmah’ yang sedang memberi signal. pungkas Anna Morinda.

Tinggalkan Balasan