Reporter: Liq
Sumenep, suaraindonesia-news.com – Angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Selama operasi Ramadniya dari tanggal 30 Juni hingga 15 Juli 2016 mencapai 9 kejadian. Dari jumlah kejadian itu meninggal dunia (MD) 3 orang, luka berat (LB) 1 orang, luka ringan (LR) 17 orang dan kerugian material mencapai Rp7.400.000.
Sementara tahun lalu, selama Operasi Ketupat mulai 10-25 Juli 2015, laka lantas sebanyak 5 kejadian, korban meninggal dunia (MD) 1 orang, luka berat (LB) 1 orang, luka ringan (LR) 6 orang dan kerugian material sebesar Rp 8.750.000.
“Kejadian laka lantas selama operasi Madniya tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu,” jelas Kanit Laka Polres Sumenep Ipda Mailiyanto, Sabtu (16/7/2016).
Menurutnya, Salah satu penyebab terjadinya laka lantas karena kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masih rendah dan kondisi jalan yang berlubang.
“Selain itu minimnya penerangan jalan juga menjadi penyebab terjadinya laka lantas,” sambungnya.
Untuk menekan terus meningkatnya angka laka lantas, pihaknya mengaku sudah melakukan himbauan secara langsung maupun dengan memasang papan himbauan terhadap pengguna jalan.
“Kami juga sering menghimbau kepada pembuat SIM agar memperhatikan rambu-rambu lalu lintas selama berkendara,” tukasnya.
