PATI, Senin (13/09/21) suaraindonesia- news.com – Angka kecelakaan (laka) lalu lintas di Kabupaten Pati masih tinggi, bahkan menjadi prioritas Polda Jateng dan Mabes Polri untuk menekan dan menguranginya.
Hal itu diungkapkan Kasat Lantas Polres Pati, AKP Maulana Ozar, SIK di kantornya, Senin (13/09).
“Terkadang disaat salah satu pengendara menaati aturan, tapi karena pengguna jalan lain melanggar, akhirnya bisa terjadi kecelakaan,” kata AKP Ozar.
Salah satu upaya menekan terjadinya kecelakaan, dia menambahkan, pihaknya sering berkoordinasi dengan stakeholder terkait, yaitu DPUTR dan Dinas Perhubungan bilamana terdapat kondisi jalan yang rusak dan kurangnya penerangan ataupun rambu – rambu jalan.
“Setiap bulan kami lakukan evaluasi dari kejadian kecelakaan, apakah karena faktor lingkungan atau sarana – prasarana yang kurang,” tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga menghimbau kepada pengendara kendaraan bermotor untuk mematuhi peraturan lalu – lintas dan berhati – hati serta saling menghormati.
Terkait pelayanan SIM, AKP Ozar menyebut, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai guna memberi pelayanan yang sebaik – baiknya kepada masyarakat.
Disisi lain, Baur SIM Satpas, Bripka Heri Prayitno menambahkan, bagi pemohon SIM dipersilahkan datang dengan membawa persyaratan, antara lain fotokopi KTP, hasil cek kesehatan di Dokkes dan tes psikologi serta membayar beaya yang ditentukan.
“Silahkan datang langsung tanpa melalui perantara atau calo. Akan kami berikan pelayanan dengan sebaik – baiknya,” terang Bripka Heri.
Bahkan, lanjut dia, saat ini telah disediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas yang ingin mendapatkan SIM.
“Kami sediakan parkir khusus, loket, jalur dan kendaraan uji khusus,” lanjutnya.
Bagi pemohon SIM pun dimintanya tidak perlu khawatir akan menghadapi kesulitan mengikuti ujian praktek.
Karena di Satpas Pati telah disediakan coaching clinic, yaitu kesempatan berlatih bagi pemohon SIM sebelum mengikuti ujian praktek.
“Sebelum ujian praktek, pemohon SIM akan diberi edukasi dan kesempatan berlatih 2 kali. Gagal saat ujian dapat mengulang pada minggu berikutnya,” jelas Heri.
Dalam coaching clinic tersebut, peserta bisa berlatih setelah usai jam pelayanan dengan didampingi petugas. Juga disediakan kendaraan atau peserta membawa kendaraan sendiri.
“Dengan adanya coaching clinic ini, sangat membantu pemohon SIM. Jadi manfaatnya benar – benar dapat dirasakan,” pungkas Heri.
Reporter : Usman
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful