Andi Wardoyo, Pengrajin Pengikat Batu Permata dan Akik - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Andi Wardoyo, Pengrajin Pengikat Batu Permata dan Akik

×

Andi Wardoyo, Pengrajin Pengikat Batu Permata dan Akik

Sebarkan artikel ini
IMG 20150322 233656
Andi Wardoyo, Pengrajin Pengikat Batu Permata dan Akik

Suara Indonesia-News.Com, Kota Batu – Empat puluh ( 40 ) tahun lebih, warga asli kelahiran jl.  Kawi Gg. II Kota Malang ini menekuni kerajinan tangan yang sudah banyak dikenal kolektor batu permata dan batu akik, ” kuncinya harus sabar, telaten, dan pelayanan maksimal untuk konsumen, ” ungkap Andi Wardoyo, dikediamannya. Dusun Sebaluh. Pujon. Minggu  (22/03/2015).

Menurutnya, kerajinan ini bukanlah pekerjaan turun temurun, ini berawal saat saya muda dulu. Sekitar umur 17 Tahun, Saat itu, saya  membantu tetangga yang kebetulan perajin ikat permata ( emban ) asli Banjarmasin Kalimantan

Hasil membantu tetangga itu saya bisa membuat sendiri emban hingga saat ini. Dan sekarang, tiap bulan bersama tiga karyawan bisa menghabiskan 9 ons perak, saat ramai heboh permata dan akik seperti tahun ini bisa mencapai 1.5 kg perak setiap bulannya.

Baca Juga :  OPD Deli Serdang Banyak Tertipu, Oknum Wartawan Gadungan Kutip Uang Koran

Pengalaman   terburuk Wardoyo, kata dia, ketika suatu hari di tahun 1991 harus mengganti batu permata jenis Kalimaya seharga 1 juta tahun  itu  kepada konsumennya atas kelalaiannya menghilangkan batu permatanya. Dasar pengalaman itu maka sampai saat ini kami sangat hati hati dan pelayanan kami dikedepankan.

Dasar pengalaman itu pula saat ini, kata Wardoyo, saya bisa melihat ciri ciri batu permata  asli dan masakan, kalau asli seperti terlihat ada uratnya, sinar,  karakter batu, kekerasan batu yang dengan alat reflektor akan bisa terdeteksi. Kalau yang palsu jelas beda, dipegang saja sudah terasa.

Baca Juga :  Suami di Langsa Nekat Gantung Diri, Ini Penyebabnya

Saat ini, kata dia, saya sengaja menerima permata dari menengah ke bawah saja, yang nilai batu permatanya kisaran dibawah 200 juta, kalau permata di atas nilai itu maka saya tidak berani terima karena alasan keamaman.

Karena, kata suami dari Siti Asminiati ini, syarat untuk dapat membuat pengikat permata atau emban adalah harus meninggalkan permatanya di sini, agar mendapatkan ukuran dan letak permata yang bagus dan bernilai seni tinggi. (kurniawan).

Respon (1)

Komentar ditutup.