SAMPANG, Rabu (20/12/2017) suaraindonesia-news.com – Aliansi Pemuda Sampang menggelar aksi demo di depan kantor Dinas Pemberberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sampang. Dalam aksinya massa aliansi pemuda Sampang, membawa sejumlah poster bertuliskan berantas pungli dan tangkap kepala dinas PMD Sampang, Malik Amrullah.
“Kami ingin menyuarakan aspirasi rakyat terhadap kinerja PMD terkait penggunaan Dana Desa (DD). Karena banyak pengerjaan fisik maupun program yang tidak jelas akan tetapi dibiarkan,” teriak Anwar selaku koordinator aksi di depan kantor PMD Sampang, Rabu (20/12/2017).
Dalam orasinya massa juga menuding adanya dugaan pungli penggunaan DD sebesar 7,5 persen di salah satu desa di Kecamatan Tambelangan.
Selain itu, proyek DD terindikasi tumpang tindih dengan program lainya semisal Pokmas. “Ini hasil temuan kami di lapangan bahwa ada pekerjaan fisik dari Pokmas 2016 ternyata tumpang tindih dengan DD 2017,” kata Anwar, Rabu (20/12/2017).
Pihaknya menuding persoalan itu juga terjadi di beberapa desa di Kabupaten Sampang. Hal ini tentu dikarenakan kurangnya pengawasan pemerintah daerah dalam penggunaan DD
Untuk itu, dirinya meminta agar kinerja Dinas PMD harus selektif mengawasi dana desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Terkait Kasus Dana Hibah Dispora, Kejari Telusuri Bukti Baru
Sesuai Permendagri nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa.
“Pemerintah Kabupaten wajib mengawasi dan membina pelaksanaan keuangan desa, sehingga indikasi praktik kolusi Kepala PMD dengan Kepala Desa (Kades) terputus,” ujarnya
Sayangnya, massa aliansi pemuda ini tak bisa menunjukkan lokasi desa yang diduga tumpang tindih serta terindikasi praktik pungli ketika ditanya langsung oleh Kepala DPMD Sampang, Malik Amrullah di hadapan pendemo.
“Bisa menunjukkan desa mana dan kita siap turun langsung bersama-sama, agar ini tidak terjadi fitnah,” pinta Malik di hadapan massa.
Ditegaskan Malik, pihaknya tak mau dilontarkan isu dugaan pungli dan tumpah tindih penggunaan DD. Sebab, dirinya akan siap turun meninjau langsung jika jelas desa manakah yang menjadi permasalahan tersebut.
Mendapat penjelasan dari Malik, masa kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Reporter : Nora
Editor : Panji Agira
Publisher : Tolak Imam













