Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwa

Aktivitas Gunung Gamalama Ternate Kembali Terjadi dan Keluarkan Debu Vulkanik

Avatar of admin
×

Aktivitas Gunung Gamalama Ternate Kembali Terjadi dan Keluarkan Debu Vulkanik

Sebarkan artikel ini
IMG 20170104 WA0063

Reporter: Ipul

Ternate Malut, Rabu (4/1/2017) suaraindonesia-news.com – Aktivitas vulkanik Gunung Gamalama mengalami peningkatan pagi ini. Aktivitas itu ditandai dengan hembusan abu vulkanik yang dikeluarkan dari kawah gunung.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Gamalama Darno Lamane mengatakan, selain abu vulkanik, juga terpantau aktivitas vulkanik lain seperti gempa.

Sejak pukul 00.00-10.00 WIT, sudah tiga kali Gempa Tektonik Jauh, sekali Gempa Vulkanik Dalam, sekali Getaran Banjir, dan Gempa Micro Tremor Menerus. Masing-masing gempa, kata Darno, memiliki amplitudo maksimum lima sampai tujuh mm, amplitudo maksimum 30 mm, amplitudo maksimum 7 mm, dan amplitudo maksimum 0.5 hingga 1.5 mm.

Baca Juga :  Bupati Dan Ketua DPRD Sumenep, Temani Irwan Nyanyi

“Sampai sekarang Gempa Micro Tremor Menerus dengan amplitudo maksimum 0,5 hingga 1,5 mm itu masih terus terjadi,” ucap Darno saat disambangi tim suara indonesia-news di ruangan Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Jalan Bukit Hijau, Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Rabu (4/1/2017).

Dia mengatakan, secara visual, cuaca di kota Bahari Berkesan mendung dan hujan. Akibatnya, puncak gunung setinggi 1.715 mdpl itu tertutup kabut tebal.

Darno mengatakan, peningkatan aktivitas vulkanik serupa juga sempat terjadi pada 10 Desember 2016 lalu. Saat ini, status Gunung Gamalama berada di level II atau waspada.

Baca Juga :  Si Jago Merah Lalap Persediaan Buku Di Toko Maju Kota Langsa

Darno menambahkan, pihaknya merekomendasikan BPBD Kota Ternate untuk mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di sekitar gunung agar lebih waspada, terutama untuk masyarakat sekitar Kalimati terhadap potensi lahar. Darno juga meminta wisatawan atau warga sekitar untuk tidak mendakin dalam radius 1,5 km.

“Kami minta agar pengunjung maupun wisatawan tidak boleh mendaki atau mendekati kawah. Kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kalimati agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.