JAKARTA, Rabu (24/5/2017) suaraindonesia-news.com – Penerimaan terpadu anggota Polri Tahun Anggaran 2017. Betul-betul harus sesuai dengan aturan yang ada, mengingat diproses seleksi inilah yang akan menjadi penentu selanjutnya, komitmen penerimaan anggota Polri yang berkualitas harus betul-betul dijaga. Hal tersebut disampaikan Naumi Lania, aktivis anak Indonesia.
“Dalam proses rekrutmen untuk memilih calon anggoa Polri yang berkualitas, calon-calon anggota Polri yang memang betul layak menjadi anggota Polri yang profesional harus diutaman,” kata Perempuan Berparas ayu ini.
Menurut Naumi, yang harus diutamakan dalam proses perekrutan atau penerimaan anggota polri baru adalah proses penjaringan awal bukan akademik, bahkan ia berharap akademi ditiadakan.
“Nomor satu phiskotes, kesehatan dan Samapta, jadi ini semua bisa dilakukan saat proses seleksi awal, kalau perlu akademik dihapus saja,” tutur Naumi.
Ia berharap, panitia penerimaan anggota polri baru, betul-betul bertanggung jawab penuh dalam proses penerimaan anggota yang betul-betul sesuai harapan. Dan dalam proses seleksi tidak main-main.
“Dan untuk semua para orang tua juga ikut mendorong agar putra-putrinya bisa mengikuti seleksi dengan baik. Dalam proses seleksi tidak boleh main-main,” ujarnya.
Tak kalah penting juga kata Naumi, proses penerimaan agar dibuka diseluruh pelosok negri tidak hanya di perkotaan saja. Terutama di wilayah rawan konflik.
“Kita butuh banyak polisi, terutama daerah rawan, selama ini justru daerah rawan yang minim polisi,” ungkapnya.
Ia juga menyayangkan peristiwa yang sempat terjadi di akpol beberapa waktu lalu, “Saya turut berduka yang sedalam-dalamnya, atas terjadinya tragedi itu (Tragedi akpol, red), kita menyekolahkan anak untuk jadi kebanggaan bukan ingin memasukan anak ke ring pertarungan,” tukasnya.

