Aksi Heroik H Abdussalam Salah Satu Tokoh Pasangan MANDAT, Amankan H Slamet Junaidi Dari Hadangan Massa - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaKriminalPolitik

Aksi Heroik H Abdussalam Salah Satu Tokoh Pasangan MANDAT, Amankan H Slamet Junaidi Dari Hadangan Massa

×

Aksi Heroik H Abdussalam Salah Satu Tokoh Pasangan MANDAT, Amankan H Slamet Junaidi Dari Hadangan Massa

Sebarkan artikel ini
IMG 20241118 185621
FOTO : H Abdussalam SH, Ketua Partai Demokrat dan anggota DPRD Sampang serta Tokoh wilayah Pantura pasangan Cabup dan Cawabup Sampang Kyai Mamak dan Mas Ab (MANDAT). (FT/Nor/SI)

SAMPANG, Senin (18/11) suaraindonesia-news.com – Aksi heroik dilakukan H Abdussalam Ketua DPC Partai Demokrat dan anggota DPRD Sampang serta salah satu tokoh wilayah Pantura pasangan MANDAT, saat mengamankan Calon Bupati H Slamet Junaidi dari hadangan massa saat berkunjung ke salah satu rumah warga di Dusun Nangger, Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Minggu (17/11).

Pasalnya pada peristiwa penghadangan itu, H Abdussalam seorang diri terjun ke lokasi untuk mengamankan H Slamet Junaidi, setelah mendapat informasi dari warga Desa Ketapang Laok. Akibat aksi itu, berujung bentrok antar pendukung dan menewaskan satu orang.

Diceritakannya, saat itu dirinya mendapat laporan dari salah satu warga Desa Ketapang Laok tentang keberadaan H Slamet Junaidi di desanya, berkunjung ke salah satu rumah warga dan ada upaya dari masyarakat untuk dilakukan penghadangan.

“Mendapat informasi itu, saya berkoordinasi dengan Moh Wijdan selaku Ketua Paguyuban Klebun Pantura Bersatu (PKPB), dan diperintahkan segera berangkat kelokasi untuk mengamankan H Slamet Junaidi dari situasi yang sedang berkecamuk,” jelas H Abdussalam.

Diungkapnya, sesampai dilokasi situasi dalam keadaan tegang karena massa terus berdatangan. Ditengah jalan ada mobil yang melintang sebagai penghadang jalan. Langkah awal yang saya lakukan, menemui perwakilan warga yang berupaya menghadang. Disepakati, agar dirinya yang menemui H Slamet Junaidi dan mengajak keluar melalui jalur lain.

“Tapi sebelum masuk ke dalam kerumah tempat H Slamet Junaidi berkunjung, saya ditelpon oleh Moh Wijdan Ketua PKPSB dan tokoh sentral dari pasangan MANDAT nomor 01, yang selama ini berseberangan dengan H Slamet Junaidi dan menanyakan apakah dirinya perlu turun ke lokasi atau tidak,” imbuhnya.

Dikatakannya, karena merasa masih mampu mengatasi situasi, ia bergegas menemui H Slamet Junaidi dan mengajaknya keluar dari rumah tersebut melalui jalur lain.

Baca Juga :  Bocah Tenggelam di Sungai Lueng Sa Akhirnya Ditemukan Berjarak 300 M dari TKP

“Saya tegaskan, jangankan sampai luka, ada yang menyentuh H Slamet Junaidi saya yang akan bertanggung jawab,” tegas H Abdussalam.

“Saya ini berbicara apa adanya dan jika tidak percaya silahkan tanya langsung pada yang bersangkutan,” imbuh H Abdussalam.

Akhirnya dengan pengawalannya, H Slamet Junaidi beserta rombongan berhasil keluar dari rumah itu. Bahkan dirinya berada satu mobil dengan H Slamet Junaidi dan rombongannya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Imbau Masyarakat Tak Terpancing Hoaks Medsos Terkait Demonstrasi Wamena

Lebih lanjut disampaikan, tidak selesai disitu ditengah perjalanan masih terjadi penghadangan kembali dengan menempatkan gorong-gorong ditengah jalan dan ia pun terpaksa turun dari mobil menghadap massa dan meminta untuk memindahkan gorong–gorong itu. Hingga akhirnya, H Slamet Junaidi dan rombongan keluar dari lokasi rawan.

Terakhir H Abdussalam menceritakan, karena jalan yang dilalui merupakan akses jalan menuju Kecamatan Sokobanah dan kebetulan ada agenda H Slamet Junaidi dan rombongan menuju Sokobanah, ia turun dan diantar dengan naik sepeda motor oleh pendukungnya kembali ke rumahnya di Kecamatan Ketapang.

Terkait peristiwa bentrok antar pendukung hingga menewaskan satu orang, setelah H Slamet Junaidi dan rombongan keluar dengan aman dari lokasi rawan, H Abdussalam mengaku tidak mengetahui dan diluar sepengetahuannya.

“Dirinya selama ini diam karena tidak ingin memperkeruh suasana. Namun, karena situasi dan informasi publik sudah mulai melebar maka ia terpaksa menyampaikan kronologis yang dialaminya,” pungkasnya.