Sumenep, suaraindonesia-news.com – dalam menyikapi program yang diperdakan oleh pemerintah kabupaten sumenep, tentang parkir langganan dinilai tidak efektif oleh masyarakat sumenep yang mana pungutan untuk sepeda motor senilai 15,000,- dan mobil senilai 30,000,- per tahun sangat dipertanyakan tentang pengalokasian dana tersebut sehingga menimbulkan pertanyaan besar bagi masyarakat sumenep yang jumlahnya mencapai milyaran rupiah per tahun
Ikatan wartawan dan LSM sumenep IKWAL yang diketuai oleh Ali dan didampingi oleh sekretaris ikwal Muchlis dan bersama sama anggota IKWAL melakukan aksi demo di beberapa titik, diantaranya kantor bersama samsat, kantor pemkab, kantor dewan, dan rumah dinas bupati sumenep
Orasipun terjadi di berbagai tempat dengan meminta agar parkir langganan dihapus karena dinilai tidak efektif dan merugikan bagi masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang mana pendapatan dana tersebut tidak jelas dialihkan kemana
Semenetara menurut asisten “Syahrial” pada saat menemui para aksi demo di ruangannya yang didampingi oleh kepala dinas perhubungan sumenep Hery Kuncoro dan juga didampingi perwakilan dari RSUD sumenep yakni Moh. Sidik sebagai keuangan mengatakan bahwa pungutan dana tersebut masuk ke PAD untuk digunakan program APBD per tahun dan itu masuk aset daerah” tandasnya.
Jadi ke 44 titik lokasi parkir langganan di lokasi jalan umum dinilai 100 persen masuk aset daerah”tanbahnya
Namun karena belum ada kepuasan para aksi karena tidak ditemui dengan bupati maka para aksi melangkah menuju rumah dinas bupati untuk bertemu langsung dengan beliau, orasipun terjadi lagi sehinggak timbul sedikit gejolak didepan rumah dinas bupati yang disebabkan ada oknum yang tidak jelas identitasnya untuk menghalang halangi
Para aksi demo menginginkan agar supaya dapat bertemu langsung dengan bupati sebagai penentu kebijakan, namun apa dikata sang bupati tak kunjung datang juga untuk menemui demonstran sehingga para aksi menunggu di kediaman bupati hingga siang hari sambil makan siang didepan kediaman bupati, dan akhirnya para aksi dapat membubarkan diri karena ada himbauwan dari kabag humas “Sofianto’ untuk bisa bertemu dengan bupati nanti malam di kediaman rumah dinas bupati.
Reporter : IM

