SUMENEP, Senin (18/11/2019) suaraindonesia-news.com – Untuk menarik mahasiswa baru dalam program studi D III Farmasi. Akademi Kesehatan Sumenep (AKS) hadirkan stan yang pertama kali, pada pameran pendidikan yang di adakan sejumlah guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMA/SMK/MA Negeri maupun Swasta se-Kabupaten Sumenep di Gedung Adi Podai. Senin (18/11).
AKS merupakan kampus yang memiliki program studi D III, yang bisa menjadikan program studi Diploma Tiga pendidikan dan menghasilkan tenaga teknis kefarmasian yang beriman dan bertakwa serta dapat diandalkan dalam pekerjaan kefarmasian.
Dalam pameran pendidikan tersebut, AKS menampilkan nuansa baru agar menarik minat siswa terhadap program studinya. Selain itu, AKS ini baru ada di Kabupaten Sumenep dan hanya ada satu-satunya Akademi Kesahatan yang memeiliki program Studi Farmasi di Madura.
Derektur AKS, Ahmad Novel, Mengatakan bahwa pameran pendidikan yang di gelar oleh MGBK menjadi hal yang sangat positif, karena dengan adanya kegiatan ini membawa siswa untuk memahami dan mengetahui lebih dalam dari perguruan tinggi.
“Keberadaan AKS ini hanya satu satunya jurusan D III Farmasi di Sumenep, respon masyarakat sangat positive sekali. Melihat respon tersebut dari brosur yang disediakan 1.000 oleh panitia penerimaan mahasiswa baru, semuanya habis diambil oleh siswa kelas XII (dua belas),” jelas Novel kepada media ini.
Lanjut Novel, di era sekarang sangat di butuh jurusan Farmasi, apalagi lulusan farmasi yang ada di Sumenep sangat minim. Berkaca pada hal itu, sudah hadir AKS yang memiliki program studi D III Farmasi.
“Sekarang dengan adanya undang-undang kesehatan bahwa minimal asisten dari Apoteker minimal D III, tidak boleh tidak harus menempuh D III. Sekarang merupakan evaluasi Puskesmas yang ada, masih belum ada yang memiliki D III Farmasi, sedangkan tahun 2020 wajib hukumnya untuk mengeluarkan D III Farmasi,” ungkapnya.
Selanjutnya, Resti Ningrum penanggungjawab stan Akademi Kesehatan Sumenep (AKS), menyampaikan ingin mendongkrak SDM Sumenep dibidang Kefarmasian.
“Sesuai undang-undang 36 tahun 2014. Dimana minimal tenaga kefarmasian itu harus D III. Sehingga kami menyiapkan untuk SMK, terutama SMK kesehatan Sumenep disitu jurusan Farmasi juga ada sebagai studi lanjutan,” jelasnya.
Ningrum juga mengatakan, dalam rekrutmen mahasiswa baru di AKS, terus dilakukan kerja sama secara konsekuen dan menyediakan tenaga Nakes dibidang kefarmarsian. Selain itu pasti ada seleksi dan tes untuk calon mahasiswa baru.
“Kami memang selektif tidak semudah pada umumnya. Kami adakan tes kesehatan, dan calon mahasiswa itu diharap tidak buta warna,” tutupnya.
Reporter : Dayat
Editor : Amin
Publisher : Oca