Jember, Suara Indonesia-News.Com – Untuk mencegah merebaknya konflik sosial antar umat beragama yang sempat terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah di Indonesia, Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif, SH., SIK., mengajak beberapa tokoh agama dan masyarakat untuk berdiskusi secara langsung guna menciptakan wilayah Jember yang bebas dari konflik.
Bertempat di hotel Bintang Mulia, kelurahan Kaliwates Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember pada hari Rabu, 22 Juli 2015 pukul 13.30 WIB, Kapolres mengajak para tokoh-tokoh yang di tuakan dalam agamanya untuk berdiskusi guna mencari solusi dan langkah-langkah yang dapat di ambil dalam mencegah timbulnya gesekan sosial di lingkungan masyarakat.
Acara yang dihadiri oleh Dandim 0824, Bupati Jember yang diwakili oleh kepala Bakesbangpol, kepala kementrian agama, ketua MUI, wakil ketua FKUB, beberapa tokoh Agama serta tokoh masyarakat yang berada di Kabupaten Jember, membahas tentang arti penting kerukunan umat beragama dalam menjalin silaturahmi, untuk dapat menciptakan situasi aman bagi masyarakat Jember.
Pada kesempatan itu Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif, SH., SIK., menyampaikan bahwasanya negara Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keaneka ragamannya yang diantaranya adat, agama, budaya dan segi sosial lainnya, namun dengan dasar Pancasila sebagai ideologi negara tentunya dapat menjadi symbol pemersatu bangsa yang di semboyankan oleh Bhineka Tunggal Ika yaitu “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Yang pada dasarnya setiap warga negara Indonesia berhak dan bebas memilih Agamanya sesuai keyakinan masing-masing. Oleh karena itu, kerukunan umat Beragama dilingkungan Kabupaten Jember harus dapat tercipta, untuk dapat mencegah terjadinya gesekan-gesekan sosial antar warga masyarakat dengan masyarakat lainnya sehingga tidak akan timbul adanya korban jiwa, “ujarnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Kapolres berpesan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat marilah kita semua saling menghargai dan menghormati serta bersama-sama menjaga kerukunan dan perdamaian di wilayah Kabupaten Jember. Hal tersebut dapat di tandai dengan adanya penandatangan MOU ( kesepakatan bersama antar tokoh-tokoh agama dan masyarakat) agar tetap menjalin silaturahmi antar umat beraga. (Adhi).