BALIKPAPAN, Selasa (14/03/2023) suaraindonesia-news.com – Pemasangan pipa Jaringan Gas (Jargas) jalur Sanipah – Balikpapan masih menjadi keluhan warga. Pasalnya, dampak dari pemasangan pipanisasi itu, salah satu tempat usaha milik warga di kawasan kilometer 1 Jalan Soekarno Hatta, Balikpapan Utara sempat dibanjiri air lumpur.
Sebelumnya, air lumpur imbas dari proyek strategis nasional itu sempat ramai di media sosial. Dari penelusuran media ini, pemilik toko diketahui bernama Ponari.
Kepada media ini, Ponari menceritakan, air lumpur yang membanjiri tempat usahanya itu merupakan imbas dari pemasangan pipa Jargas yang dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Solution melalui Subkontraktornya PT Citra Panji Manunggal.
Menurut Ponari, saat air lumpur membanjiri toko miliknya, ia langsung bergegas memanggil para pekerja proyek untuk melakukan pembersihan.
Bangunan berlantai 3 milik Ponari itu, sempat dikhawatirkan jika air lumpur masuk ke lantai 1 yang letaknya lebih rendah dari tempat penggalian untuk pemasangan pipa Jargas.
“Jika tidak cepat di respon oleh pihak pekerja proyek, air lumpur bisa masuk ke lantai bawah. Tapi alhamdulillah respon dari pekerja proyek bisa cepat,” ujar Ponari.
Ponari menyebut, imbas dari masuknya air lumpur itu, ia sudah melapor kepada RT dan Lurah setempat. Karena terdapat kerugian yang dialaminya, lantaran tidak ada pembeli ke toko miliknya.
Ia mengaku, selama tiga hari tidak bisa berjualan lantaran terhambat lumpur. Sehingga pembeli tidak bisa lewat.
“Kemarin pak RT dan Lurah sudah datang kesini untuk melihat langsung kondisinya,” kata Poniran.
Terkait dengan persoalan itu, Koordinator Humas PT PGN Solution, Daniel Surobakti mengatakan, pihaknya akan mengganti kerugian yang dialami warga tersebut.
Daniel menjelaskan, pemasangan pipanisasi itu sudah sesuai dengan kajian menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD).
“Di dalam HDD ini, tentu semua sudah penuh dengan kajian. Di dalam wilayah yang padat ini, mulai dari Rapak sampai dengan Hotel Platinum tentu kita melakukan metode HDD. Metode ini dengan kajian-kajian yang telah dilakukan oleh engineering,” jelas Daniel saat dijumpai media di lokasi proyek di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Selasa (14/3).
Daniel mencontohkan, yang menjadi utility dalam jalur itu meliputi pipa PDAM (PTMB), pipa Jargas dan pipa optik. Untuk melewati itu, kata dia, tentu harus digali terlebih dulu. Setelah mengetahui Utility-Nya, baru akan dilakukan tespit.
“Setelah kita melakukan hal itu, maka kita lakukan HDD sesuai dengan jalur yang sudah di design. Kebetulan dari Rajawali Foto sampai dengan lokasi mesin Entry dan Exit, kita tidak menyangka ada permasalahan itu. Artinya ada yang menyangkut jalur yang sudah kita buka, karena lokasi ini merupakan lokasi lintasan umum. Kita tidak tahu beban-beban yang melewati di atasnya,” terangnya.
Dikatakan, pihaknya berencana melakukan pemasangan sebanyak 13 bentangan pipa, namun saat ini baru 11 yang terpasang. Sehingga masih 2 pipa yang masih ada permasalahan.
“Saat ini sudah terpasang sepanjang 220 meter, tetapi ada penyangkutan yang perlu dianalisis kembali. Saya pikir dasar dasarnya itu ada pasir, mungkin bentonik air itu kaya bocor dibawah, dan terjadilah pengerasan. Pemikiran awal kita begitu. Lalu kami masukan lagi mesin di atas untuk menghentikan supaya ini berjalan dengan lancar tapi sampai sekarang masih terhambat,” paparnya.
Dengan adanya penekanan-penekanan proses yang semakin tinggi, menurut Daniel, tentu ada berdampak kepada masyarakat. Pertama, dagangan mereka terhalang. Kedua, dengan pemadatan itu ada level tertentu yang turun membuat sebagian rumah warga mengalami keretakan.
“Saya sudah panggil orang engineering dan orang kelurahan, supaya bisa menganalisa. Nanti kita akan mendata orang yang dirugikan. Kita ada analisanya, semua akan kita tangani satu persatu, baik yang berdampak lumpur, ekonomi maupun jalan rusak milik PU akan dikembalikan seperti semula,” ujar Daniel.
“Begitupun dengan jalur yang sudah di bongkar. Nanti ada stepnya setelah pemasangan kita lakukan connecting dan kami ratakan tapi begitu kami lakukan join kita buka lagi lalu kami aspal tentunya dengan subkontraktor dari PU yang faham,” tandasnya.
Reporter : Fauzi
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam