BLORA, Selasa (14/7/2020) suaraindonesia-news.com – Bengawan Solo merupakan Sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Tengah mengalami perubahan air yang awalnya agak kecoklat coklatan kini airnya berubah berwarna hitam. Air Sungai Bengawan Solo yang merupakan bahan baku Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, hari Selasa (14/7) mengalami pencemaran yang diduga akibat limbah pabrik yang di buang ke Sungai Bengawan Solo sehingga pihak PDAM Blora tidak dapat memproduksi air bersih.
Menurut Direktur PDAM Blora Yan Riya Pramono, SE, mengatakan, PDAM Blora tidak bisa produksi karena menunggu air baku Bengawan Solo jernih dan dia tidak ada solusi lain, selain mengakumulasikan air sungai Bengawan Solo ke bak penampungan selama 1 hari setelah itu baru didistribusikan, karena menurutnya pelarut warna tidak akan mampu menghilangkan kandungan air limbah yang mencemari air sungai bengawan solo setelah pihaknya produksi.
“Pihak PDAM tidak mengetahui dari perusahaan atau pabrik apa limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo untuk itu kadar kualitas airnya menjadi jelek diproduksi dan mungkin dua hari kedepan pihak PDAM akan berusaha berupaya untuk dapat mendistribusikan lagi,” bebernya.
Lanjutnya, jika kondisi air bengawan menghitam langkah awal yang bisa PDAM lakukan adalah menguras bak dan kita lakukan proses produksi akan mengalami pemberhentian /off mengkin selama dua hari kedepan baru bisa mendistribusikan kepada 19,000 konsumen dikabupatenbBlora.
Pihaknya mengambil sample air bengawan yang tercemar berwarna menghitam tepanya di Desa Ngloram lokasi Pariwisata kracak’an untuk di cek laboratorioum guna diteliti.
Pengambilan sample tersebut dilakukan bersama rombongan camat Cepu, Danramil Cepu, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Direktur PDAM Blora, Cabang Dinas Kehutanan Probinsi Wilayah Jawa Tengah dan kapala Desa Ngloram.
Reporter : Lukman
Editor : Amin
Publisher : Ela
