PAMEKASAN, Jumat (19/07/2019) suaraindonesia- news.com – Anjloknya harga garam membuat nasib para petambak garam lokal di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terkatung-katung.
Salah satu petambak garam di Dusun Trokem, Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Suwito, mengaku, anjloknya harga garam hingga 300 Rupiah/Kg membuat kalangan petani menjerit. Pasalnya, harga seperti itu justru tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
“Harga garam saat ini justru hanya Rp 250 hingga Rp,300 rupiah,” katanya.
Suwito mengaku, harga garam tahun ini jelas sudah tidak berpihak kepada perekonomian rakyat kecil. Ia membandingkan harga tersebut dengan harga tahun lalu yang berada di kisaran Rp 2000/Kg Garam untuk jenis K1.
“Harusnya pemerintah bisa mengerti dengan kondisi kami,”jelas Suwito.
Suwito melanjutkan, harga garam sering menjadi permainan para kalangan atas. Pasalnya saat ini serapan garam di kalangan petani juga rendah.
“Bukan hanya murah, mau menjual saja kami susah,” terang Suwito.
Lebih lanjut, Suwito bahkan berharap agar Dirut PT Garam bisa segera dicopot dari jabatannya, lantaran seluruh aturan serta patokan harga garam saat ini berada di titik terendah. Harga tersebut justru jauh dari patokan harga sebesar 900 rupiah /Kg.
“Kalau bisa pak presiden harus pecat memecat Dirut PT Garam yang tidak pro rakyat,” tegas Suwito.
Reporter : May/Ita
Editor : Amin
Publisher : Mariska