INDRAMAYU, Kamis (4/7/2019) suaraindonesia-news.com – Pemilihan Kepala Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu berjalan lancar dan kondusif. Rabu (3/7/19).
H. Edi Iriana PJ kepala Desa Cempeh mengatakan, Calon Kuwu pemilihan antar waktu (PAW) tersebut diikuti 2 calon kepala Desa, diantaranya nomor urut 1 Iman Jaiman dan nomor urut 2 Carkana.
“Penghitungan suara yang unggul nomor urut 2 Bapak Carkana, dengan perolehan 38 suara, sementara nomor urut 1 Iman Jaiman dengan perolehan 35 suara, jadi untuk pencoblosan pilkades cuma selisih 3 suara,” terangnya.
Edi melanjutkan, dari hak pilih 73 warga jadi calon kuwu PAW di menangkan oleh nomor urut 2 dengan suara terbanyak sebesar 38 suara.
“Dari 73 warga dari 14 Rt yang diantaranya ada 4 blok sebagai berikut, Blok 1 ada 18 warga, Blok 2 ada 18 warga, Blok 3 ada 18 warga dan Blok 4 ada 19 warga,” tuturnya.
Sementara Sugeng Heryanto Kepala Dinas (DPMD) menyampaikan, kegiatan calon Kades pemilihan antar waktu (PAW) dilaksanakan pada hari Rabu 3 Juli 2019 di Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupten Indramayu, hak pilih suara sebanyak 73 warga tersebut terdiri dari berbagai tokoh. diantaranya ada tokoh masyarakat, Alim ulama, pendidikan, petani, orang miskin dan penyandang Disabilitas.
“Kegiatan Pemilihan Antar Waktu (PAW) ini mengacu pada UU nomor 6 tahun 2014, dengan alasan tersebut berhenti atau meninggal dunia dengan masa jabatannya masih satu tahun itu dilaksanakan kegiatan pemilihan antar waktu (PAW) dan PAW tersebut berproses sesuai dengan kerjanya kurang lebih 6 bulan dan hari ini pelaksanaan musyawarah PAW nya, dan kita ketahui semua berjalan lancar, tertib, aman dan kondusif, serta hasilnya sudah kita ketahui semua antara nomor urut 1 dan nomor urut 2 sudah selesai,” ucapnya.
Sugeng berharap, kepala Desa Cempeh, Kecamatan Lelea ini mudah-mudahan menjadi pemimpin untuk kemajuan dan kesejahteraan masyrakat di Desa Cempeh untuk masa jabatan 2019 – 2024 untuk menghabiskan sisa waktu masa jabatannya.
“Untuk pelaksanaan (PAW) tersebut di biayai oleh anggaran pendapatan belanja Desa dan tidak di perbolehkan anggaran dari dana desa, Add, Banprop, itu berdasarkan dari pendapatan asli Desa dan yang dinamakan pendapatan asli Desa itu adalah dari swadaya masyarakat pemerintahan Desa tersebut, kemudian beda Kalau pelaksanaan pilkades serentak akan di biayai semua oleh Dinas DPMD sesuai aturan,” pungkasnya.
Reporter : Anton
Editor : Amin
Publisher : Dewi
